Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK Dorong Fintech Bersinergi dengan Industri Keuangan

        OJK Dorong Fintech Bersinergi dengan Industri Keuangan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) untuk bersinergi dengan industri jasa keuangan sehingga bisa tumbuh bersama dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

        "Kehadiran layanan keuangan berbasis teknologi di Indonesia telah menjadi keniscayaan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga sejalan dengan konsep MasterPlan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI), fintech dapat bersinergi dengan industri keuangan yang ada untuk memberikan multimanfaat kepada masyarakat," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS)?di Jakarta, Jumat (2/6/2017).

        Menurut Muliaman, untuk menyinergikan fintech dengan industri jasa keuangan, beberapa hal bisa dilakukan. Pertama, kolaborasi jalur informasi antara fintech dan lembaga keuangan yang ada dengan memanfaatkan data nasabah yang banyak dan jalur distribusi (distribution channel) yang sudah dibangun.

        Pemanfaatan fungsi fintech diharapkan dapat meningkatkan efisiensi bisnis bank dan lembaga keuangan. Dan kedua, kolaborasi produk yang menjadi solusi bagi konsumen.

        "Untuk ini, pelaku fintech bersama bank dan lembaga keuangan perlu melakukan proses desain (desain thinking) untuk membuat produk (bundling product) yang bermanfaat bagi kedua pihak. Sinergi ini bisa dilakukan oleh bank yang berbisnis inti di UMKM dengan fintech yang menyediakan platform UMKM digital," ungkapnya.

        Selain sinergi dengan industri jasa keuangan, OJK melihat perkembangan fintech harus mencermati beberapa hal seperti perlindungan konsumen dan perlindungan data negara. Perlindungan dana pengguna sangat perlu diperhatikan mengingat potensi kehilangan maupun penurunan kemampuan finansial baik yang diakibatkan oleh penyalahgunaan, penipuan, maupun force majeur dari kegiatan fintech.

        Sementara faktor pelindungan data pengguna sangat perlu mengingat isu privasi pengguna fintech yang rawan terhadap penyalahgunaan data baik yang disengaja maupun tidak sengaja (serangan hacker, malware, dll).

        "Untuk mendukung pengembangan fintech, OJK telah menerbitkan POJK Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Langsung Berbasis Teknologi Informasi (LMPUBTI) atau Peer-to-Peer Lending. Sementara ketentuan lainnya antara lain tentang crowdfunding, digital banking sedang dalam proses pembahasan," cetusnya.

        Selain itu, OJK juga telah membentuk FinTech Innovation Hub, yang bertugas untuk koordinasi lintas kementerian dan lembaga; pengembangan industri fintech yang sesuai kebutuhan masyarakat; pengembangan sandbox untuk model bisnis fintech yang baru dan potensial; dan penyediaan sarana komunikasi (antara lain website?fintech) antara regulator dan industri fintech.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: