Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut di Medan Naik

        Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut di Medan Naik Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi, Medan -
        Sepekan Ramadan harga komoditas kembali alami kenaikan. Seperti ikan laut maupun sayuran. Pantauan di Pasar Seikambing Medan, harga ikan laut alami kenaikan. Seperti ikan dencis sebelumnya dihargai Rp25/kg, namun sudah 3 hari ini melonjak menjadi Rp30 ribu/kg. Begitu juga ikan sejenis gembung, sebelumnya diharga Rp28 ribu Perkg, namun saat ini sudah diharga Rp34 Per kg.
        Pedagang ikan laut di Pasar Seikambing, Mahmud, mengatakan, harga ikan laut beberapa hari ini mahal disebabkan cuaca yang ekstrim di laut, sehingga para nelayan enggan melaut. "Kita sempat tanya di gudang ikan di daerah Cemara, cuaca yang membuat nelayan enggan melaut, sebab angin kencang mereka tak mau menangkap ikan ditambah lagi bulan puasa,"katanya Senin (5/6/2017).
        Tidak berbeda dengan pedagang ikan lainnya, Safril, bahwa ikan laut sedikit pasokannya di pusat tempat pembelian ikan, "saya biasa beli di Belawan, memang saya lihat tidak banyak nelayan yang melaut, disebabkan cuaca yang tidak menentu, angin sangat kencang, membuat mereka enggan melaut,"ujarnya.
        Dikatakannya, seperti hari hari saat ikan sedang stabil, Safril membawa ikan dari Belawan hingga 3 ton, namun saat ini dengan mahalnya harga ikan, ia hanya mampu membawa 2 ton.
        "Saya saat ini menjual hanya berfokus untuk pelanggan tetap saja, sebab kalo banyak di bawa takutnya masyarakat biasa lebih memilih daging ayam yang saat ini lebih murah,"ujarnya.
        Selain ikan laut, harga sayuran seperti bayam, sawi maupun kentang masih alami kenaikan. Seperti bayam masih bertahan diharga Rp3.500 perikat, sawi masih bertahan diharga Rp7 ribu Perkg, begitu juga dengan kentang masih bertahan pada harga Rp12 ribu Perkg.
        Pedagang sayur, Boru Simanjuntak mengatakan, tidak mengetahui mengapa harga sayuran naik dan mahal. "Ada yang bilang mahalnya harga sayuran karena masih seringnya erupsi ?Gunung Sinabung, ada juga yang mengatakan karena bulan puasa para supir tidak banyak mau mengantar sayuran ke Medan, tidak tau yang mana yang benar,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: