Penarikan uang di Bank Indonesia (BI) Maluku melalui perbankan di daerah ini sejak 22 Mei hingga 22 Juni 2017 mencapai Rp844.106.000.000.
"Nilai ini meningkat sebesar 24,13 persen, dibanding tahun 2016, dimana penarikan selama bulan Ramadhan hanya mencapai Rp680 miliar," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Selasa (4/7/2017).
Menurut dia, Rp844.106.000.000 itu termasuk uang baru emisi tahun 2016 sebesar Rp156.853.000.000. Kegiatan penarikannya sejak awal bulan puasa hingga 22 Juni, karena mulai 23 Juni BI sudah masuk masa liburan.
"Dalam pengertiannya menjelang lebaran sampai lebaran tidak ada kegiatan di BI sebab masa liburan," kata Bambang.
BI Maluku beroperasi kembali mulai tanggal 30 Juni dan langsung melayani semua bank yang ada di daerah ini. "Pada tanggal 30 Juni ada dua bank yang melakukan setoran bayaran, yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD) Maluku melakukan penarikan sebesar Rp 27 miliar untuk memenuhi kebutuhan di anjungan tunai mandiri (ATM), dan ada setoran dari Bank BCA sebesar Rp811 juta," kata Bambang.
Ia mengungkapkan, biasanya setelah masuk lebaran maka dana perbankan masuk lagi ke BI. Pengertiannya, setelah lebaran masyarakat menyetor kelebihan dananya ke bank, dan bank kembali menyetor ke BI. "Termasuk dengan 15 bank yang selama ini melakukan kerja sama dengan BI terkait penukaran uang," ujarnya.
Kebijakan BI, kata Bambang, adalah menarik sebanyak mungkin uang lusuh yang beredar di masyarakat dan diganti dengan uang yang layak edar (uang hasil cetak sempurna) yang masih baru yang dicetak Peruri. "Jadi tidak ada pembatasan dalam kerja sama dengan 15 bank tersebut selama bulan Ramadhan. Sepanjang mereka ada kebutuhan, BI tetap layani, untuk uang baru khususnya untuk pecahan Rp20.000 ke bawah," katanya. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: