Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendorong pemerintah daerah di Kalbar untuk mencari investor yang bergerak di hilirisasi karet dalam rangka peningkatan harga karet tersebut.
"Harga karet yang jatuh sejak lama ini harus diberikan solusi dan satu di antaranya harus dihilirisasikan. Selama ini pengelolaannya hanya sebatas serbuk karet. Pengembangan karet harus terintegritas dengan industri," ujarnya di Pontianak, Senin (28/8/2017).
Ia menjelaskan rendahnya harga karet saat ini tidak terlepas dari satu di antaranya karena harga minyak dunia turun. Apabila harga minyak dunia turun maka harga karet alam juga demikian.
"Kita akui dulu saat jaya karet kita tidak membangun industri. Kembali lagi untuk harga karet lebih tinggi tentu melalui industrialisasi agar harga yang dirasakan petani lebih baik. Karet masih potensial dan dibutuhkan dalam berbagai hal," kata dia.
Rendahnya harga karet saat ini di Kalbar menjadi keluhan petani sejak beberapa tahun silam. Satu di antara petani di Sambas, Kapoh menjelaskan saat ini harga karet di desanya Rp8.000 per kilogram.
"Hampir sepuluh tahun harga karet anjlok. Petani mau tidak mau berhadapan dengan harga tersebut sebab dari karet lah petani memenuhi kebutuhan sehari - hari," kata dia.
Ia berharap pemerintah dengan segala kebijaksanaan dan kebijakannya bisa mendorong dan mengangkat harga yang selama ini jatuh.
"Kita menunggu dan berharap harga karet bangkit. Dengan bangkitnya karet tentu meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat," kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil