Trump Diprediksi Cabut Kebijakan Dreamer Warisan Obama (2)
Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Perwakilan AS Steny Hoyer dari Maryland, orang Partai Demokrat ke-2 di Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kekhawatiran tentang laporan bahwa Trump dapat menghentikan program tersebut, dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan menelantarkan "Dreamers".
"Dengan tidak adanya Kongres yang memberlakukan reformasi imigrasi bipartisan, yang harus tetap menjadi tujuan kita, presiden harus terus memberikan ketenangan pikiran kepada 'Dreamers' bahwa mereka tidak perlu hidup dalam ketakutan untuk diusir dari satu-satunya rumah yang pernah mereka kenali," ujar Hoyer.
Sepuluh jaksa agung Partai Republik pada Juni mendesak pemerintah Trump untuk membatalkan program DACA, sambil mencatat bahwa pemerintah tidak harus mencabut izin yang telah dikeluarkan.
Jika pemerintah federal tidak menarik DACA pada 5 September, jaksa agung mengatakan bahwa mereka akan mengajukan gugatan hukum terhadap program tersebut di pengadilan federal Texas.
Upaya tersebut dipimpin jaksa agung Texas dan bergabung dengan jaksa agung negara bagian di Alabama, Arkansas, Idaho, Kansas, Louisiana, Nebraska, South Carolina, Tennessee dan West Virginia.
Juru bicara jaksa agung Texas Kayleigh Lovvorn pada Kamis mengatakan bahwa kantornya tidak memiliki rencana untuk mundur pada tanggal 5 September.
Mayoritas imigran Dreamers berasal dari Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lainnya. Lebih dari 200 ribu di antaranya tinggal di California, sementara Texas memiliki lebih dari 100 ribu orang. New York, Illinois dan Florida juga memiliki sejumlah besar penerima DACA.
Sebuah koalisi yang lebih besar dari 26 jaksa agung Partai Republik telah menantang kebijakan era Obama yang mencakup orang tua imigran ilegal, dikenal sebagai DAPA, yang telah diblokir pengadilan sebelum diberlakukan. Departemen Keamanan Dalam Negeri membatalkan kembali kebijakan tersebut awal tahun ini.
Imigran memasuki negara tersebut secara ilegal karena anak-anak dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan DACA jika mereka berusia di bawah 31 tahun saat program dimulai pada 15 Juni 2012. Mereka harus memasuki AS sebelum mereka berusia 16 tahun, dan harus hidup terus menerus di negara tersebut sejak 15 Juni 2007. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: