Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Arief Budi Santoso mengatakan, ada korelasi yang kuat antara harga cabai dengan inflasi Sumut. Korelasi ini kuat, dimana kenaikan harga cabai bulanan dengan inflasi sangat berpengaruh besar.
"Dari data 4 tahun terakhir, yang harus diatasi adalah cabai dan bawang, dan saat ini dari berbagai info ?bahwa produksi cabai di Sumut sudah mencukupi kebutuhan Sumut ini sendiri," katanya Selasa (12/9/2017).
Dikatakannya, kebutuhan masyarakat Sumut yaitu 4.000 hingga 5.000 ton cabai per bulan, jadi sekitar 1,5 kg per tahun per kapita, dan ini juga ada di data BPS Sumut.
"Produksi cabai di Sumut memang cukup, hanya saja kita harus tetap perhatikan tata kelolanya, karena cabai asal Sumut juga diminati di provinsi lain yaitu Riau, Batam dan Jambi," ujarnya.
Dikatakannya, info dari dinas pertanian Sumut bahwa 80 Persen cabai asal kabupaten Batubara di bawa ke Riau. Selain kabupaten Batubara, yang dibawa ke Riau juga hasil cabai dari kabupaten Simalungun dan kabupaten Karo.
"Kita harus membuat tata kajian distribusi cabai karena produksi mencukupi dan sekarang ini kita tinggal mencoba, inflasi ini sebenarnya bagaimana langkah menjaga kestabilan harga cabai hingga Desember 2017 ini," ujarnya.
Dengan itu, lanjutnya, harus ada kaitan dengan pergudangan, kerjasama antar daerah, melibatkan pelaku usaha, juga dengan PD Pasar. Dengan mencontoh apa yang sudah dilakukan di provinsi lain.
"Oleh karena itu, tim TPID selalu meneliti dan fokus memantau cabai ini dan bawang merah, sebab bawang merah lebih banyak impor dari Jawa Tengah dan brebes," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: