Penyedia transportasi online, Go-Jek belum lama ini menggandeng beberapa industri perbankan untuk menambah penggunaan metode pembayaran non tunai Go-Pay termasuk Bank Mandiri. Para pengguna pun menyambut baik kerja sama strategis tersebut, namun di sisi lain mereka dirugikan karena adanya pemotongan nilai pengisian saldo Go-Pay sebesar Rp2.500.
"Penjelasan Terkait Biaya Top-Up Go-Pay dengan SMS dari Go-Jek tanggal 13 September 2017, bersama ini kami konfirmasi bahwa pemotongan nilai pengisian saldo Go-Pay sebesar Rp2.500 untuk top-up melalui Bank Mandiri tidak akan diberlakukan," demikian pernyataan perwakilan Go-Jek melalui pesan elektronik yang diterima Warta Ekonomi, di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Menurutnya hal tersebut merupakan kesepakatan Bank Mandiri dan Go-Pay untuk terus memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan. Seperti diketahui pengguna saat ini bisa melakukan top up Go-Pay dari beberapa bank, seperti Bank BRI Syariah melalui mobile banking dan sms banking, Bank Danamon melalui ATM, Bank OCBC NISP melalui PPOB, Bank Panin melalui ATM, dan Bank Sinarmas melalui ATM, internet banking serta teller.
"Sekarang pengguna aplikasi bisa menggunakan top up saldo go pay melalui bank yang bekerja sama dengan PT Rintis Sejahtera selaku pengelola jaringan ATM Prima kurang lebih 60 bank dan 100 terminal ATM logo prima di mana saja," tutur Chief Marketing Officer Go-Jek Indonesia, Piotr Jakubowski, di Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Adanya kerja sama ini, sambung Piotr, memberikan dampak yang positif bagi inklusi keuangan serta mendorong masyarakat untuk turut mendukung cashless society di Indonesia.
"Mewakili Go-Jek saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PT Rintis Sejahtera kepada dukungannya dalam memberikan kemudahan bagi pengguna aplikasi Go-Jek yang melakukan Top Up Go-Pay," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: