Bahana Sekuritas menilai mulai pulihnya penjualan otomotif menjadi indikator membaiknya daya beli masyarakat khususnya kelas menengah.
"Sejumlah sentimen positif mulai membayangi perekonomian Indonesia, pulihnya penjualan mobil dan motor secara industri menjadi indikator membaiknya daya beli masyarakat," kata Plt Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas Henry Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (1/10/2017).
Dia mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan, pada Agustus penjualan mobil tumbuh 5,6 persen dibanding periode sama tahun lalu, menjadi 96.461 unit. Sehingga total penjualan mobil dalam kurun Januari-Agustus sebanyak 715.291 unit atau naik 3,8 persen secara tahunan.
Sementara itu, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan motor pada akhir Agustus naik 5 persen dibanding periode sama tahun lalu, menjadi 554.923 unit. Sehingga total penjualan motor dari Januari-Agustus tercatat sebesar 3,793 juta unit.
Bahana memperkirakan hingga akhir 2017, penjualan mobil dan motor akan berada pada kisaran 3-5 persen. Pertumbuhan penjualan mobil diperkirakan akan lebih baik dibanding penjualan motor karena akibat reformasi di bidang energi yang telah dijalankan pemerintah sejak awal tahun. Di sisi lain, lanjut dia, langkah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) menjadi 4,25 persen pada September akan menjadi penopang bagi pemulihan daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah.
"Salah satu sektor yang diuntungkan setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan pada Agustus dan September adalah sektor otomotif, karena kemampuan beli masyarakat kelas menengah pada umumnya membeli dengan menyicil cukup terbantu," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: