Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemilu Kenya Diulang dalam Keamanan 'Super Ketat'

        Pemilu Kenya Diulang dalam Keamanan 'Super Ketat' Kredit Foto: Reuters/Baz Ratner
        Warta Ekonomi, Kenya -

        Unsur keamanan tengah diperketat di Kenya saat pemungutan suara berlangsung dalam pemilihan presiden kembali, yang diboikot oleh oposisi utama.

        Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, yang sedang mencari masa jabatan kedua, telah mendesak masyarakat untuk memilih dan tetap bersikap damai.

        Pemimpin oposisi Raila Odinga, yang telah menarik diri dari pemilihan kembali, telah meminta pendukungnya untuk menjauh. Kenyatta diumumkan sebagai pemenang dalam pemilihan 8 Agustus lalu, namun jajak pendapat diadakan lagi karena adanya sebuah "penyimpangan".

        Jajak pendapat pada hari Kamis dibuka pada pukul 06:00 (03:00 GMT) dengan puluhan ribu polisi dan petugas keamanan lainnya ditugaskan untuk melindungi pemilih serta tempat pemungutan suara.
        Namun, wartawan BBC Alastair Leithead di Nairobi mengatakan jumlah pemilih sejauh ini tampaknya jauh lebih rendah daripada suara pertama.

        Pengamat internasional juga telah menurunkan misi mereka karena alasan keamanan. Seorang pemilih di perkampungan kumuh Mathare Nairobi, sopir taksi David Njeru, 26 tahun, mengatakan kepada kantor berita AFP: "Adalah tugas saya untuk memilih. Terakhir kali antrian ada di sekitar blok dan saya menunggu enam jam untuk memilih, kali ini orang-orang beberapa," tuturnya.

        Pada malam pemungutan suara, Kenyatta mendesak orang untuk memberikan suaranya: "nenek moyang kita bertempur dan mati demi hak orang Afrika untuk memilih, kita tidak berani menolak warisan ini," pungkasnya.

        Saat tempat pemungutan suara membuka pintu, para pemrotes oposisi berusaha untuk memblokir jalan di bagian kumuh Kibera di Nairobi, dengan polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan massa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: