PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) optimis pertumbuhan premi asuransi dapat mencapai double digit di tahun 2018. Adapun hngga Oktober 2017 Adira Insurance telah membukukan premi Rp1,93 triliun, turun sekira 2% dibandingkan tahun lalu.
"Optimislah, tumbuhlah, kita menargetkan tahun depan di atas 10%," kata CEO-Presiden Direktur Adira Insurance Julian Noor di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Untuk mencapai target tersebut, Adira Insurance masih mengandalkan pendapatan premi dari lini bisnis kendaraan bermotor. Saat ini kontribusi lini bisnis asuransi kendaraan bermotor masih yang terbesar yakni 60% terhadap total pendapatan premi Adira Insurance.
"Kendaraan kita hampir 60%, kedua properti kita sekitar 15%. Tahun depan mungkin komposisinya hampir sama, jumlahnya aja yang beda. Mungkin properti akan naik sedikit karena asuransi health-nya kita turunkan. Kontribusi asuransi properti ditargetkan dapat tumbuh sekira 15-17%," jelas Julian.
Dirinya yakin target tersebut dapat tercapai di tahun depan mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan lebih baik di tahun 2018. Asal tahu saja pertumbuhan kinerja asuransi umum memang sangat bergantung pada kinerja ekonomi dan daya beli masyarakat.
"Kami di 2018 akan tetap fokus di asuransi kendaraan bermotor. Ekspansinya kami ingin menggunakan grup kami sebagai channel distribusi. Kami misalnya punya gimmick asuransi DBD. Lalu beberapa asuransi kendaraan menjadi extended asuransi kendaraan bermotor itu sendiri," paparnya.
Kemudian, Adira Insurance juga fokus untuk meningkatkan layanan klaim yang efisien dan cepat. "Kami sedang membuat achor bengkel. Bulan ini diresmikan yang keenam yang menjadi standar pelayanan Adira Insurance. Kami punya brand bagus Autocilin, kami yakin bisa menjadi market leader," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: