Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yordania Wanti-wanti AS Agar Tidak Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

        Yordania Wanti-wanti AS Agar Tidak Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Luar Negeri Yordania telah memperingatkan AS akan sebuah "konsekuensi berbahaya" jika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

        Ayman Safadi mengatakan bahwa dirinya telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson seperti sebuah deklarasi yang akan memicu kemarahan besar di dunia Arab dan Muslim.

        Spekulasi semakin meningkat bahwa Presiden Donald Trump akan mengumumkan langkah tersebut segera, memenuhi sebuah janji pemilihan.

        Jared Kushner, menantu Trump, mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat.

        Dalam sebuah tweet, Safadi mengatakan: "Bicara dengan #US Menteri Luar Negeri Tillerson mengenai konsekuensi berbahaya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan semacam itu akan memicu kemarahan di dunia #Arab #Muslim, ketegangan terkait dengan minyak dan membahayakan usaha perdamaian," tulisnya, sebagaimana dikutip dari BBC, Jumat (4/11/2017).

        Tidak ada tanggapan publik dari pihak Departemen Luar Negeri AS. Presiden Palestina Mahmoud Abbas sedang mencoba untuk menggalang dukungan internasional untuk meyakinkan Trump agar tidak membuat pengumuman tersebut.

        Kantornya mengatakan bahwa Abbas pada hari Minggu menelepon para pemimpin dunia termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

        Dirinya ingin "menjelaskan bahaya dari keputusan apapun untuk memindahkan kedutaan [AS] ke Yerusalem atau mengakui (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel", penasihat Abbas Majdi al-Khalidi mengatakan kepada kantor berita AFP.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: