Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Makassar -
Universitas Hasanuddin (Unhas) mengirim enam guru besar alias profesor dari berbagai bidang ilmu untuk membantu persoalan gizi buruk di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Kampus Merah juga mengirim 19 orang tim tanggap darurat yang terdiri dari dokter residen senior dari berbagai bidang (gizi, penyakit dalam, obgyn, gigi) serta perawat.?
Tim medis dan tim multidisiplin itu rencananya secara resmi oleh Menteri Sosial (Mensos), Idrus Marham, pada Senin, (5/1/2018).?
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan pihaknya intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya dengan Kementerian Sosial.?
?Alhamdulillah, Menteri Sosial rencananya akan memberikan bantuan obat-obatan, makanan tambahan, nutrisi, dan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang sedang terkena dampak kejadian luar biasa gizi buruk dan campak di Distrik Agats, Kabupaten Asmat," kata Dwia, dalam siaran persnya.?
Dalam kajian awal yang dilakukan oleh Unhas, persoalan gizi buruk yang dialami oleh masyarakat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang. ?
Pada jangka pendek, kata Dwia, perlu segera ada upaya untuk menyelamatkan anak-anak dan masyarakat yang terkena gizi buruk. "Sementara untuk jangka panjang, perlu dilakukan upaya multi disiplin yang melibatkan berbagai bidang ilmu. Persoalan gizi buruk di Distrik Agats berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial dan budaya," tutur Dwia.
Untuk program jangka panjang, Dwia telah menginstruksikan agar program-program KKN Unhas dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diarahkan ke wilayah tersebut.
Gelombang pertama tim Unhas sendiri akan bertolak ke Papua pada tanggal 8 Februari 2018. Selain membawa bantuan, tim pertama yang terdiri dari para dokter ini akan tinggal selama sebulan untuk membantu menangani masalah di lapangan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil