Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menlu AS: Lebanon Terancam Peran Hizbullah

        Menlu AS: Lebanon Terancam Peran Hizbullah Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
        Warta Ekonomi, Beirut -

        Rex Tillerson selaku Menteri Luar Negeri AS pada Kamis (15/2/2018) memperingatkan Lebanon mengenai gudang senjata Hizbullah, yang didukung Iran, dan mengatakan bahwa keterlibatan gerakan Syiah itu dalam perang kawasan mengancam keamanan Lebanon.

        Saat berbicara di samping Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri dalam jumpa pers di Beirut, Tillerson juga mengatakan bahwa AS terlibat dengan Lebanon dan Israel untuk memastikan perbatasan mereka tetap tenang.

        Israel menganggap Hizbullah ancaman langsung terbesar di perbatasannya dan berulang kali menyerangnya di Suriah, tempat kelompok tersebut berperang bersama Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara, yang memasuki tahun kedelapan. Gerakan Syiah bersenjata berat adalah bagian dari pemerintah koalisi Lebanon pimpinan politisi Sunni Muslim Hariri, di bawah sistem rumit politik, yang mendukung pembagian kekuasaan aliran.

        "Hizbullah bukan hanya keprihatinan bagi AS. Orang Lebanon juga harus khawatir tentang bagaimana tindakan Hizbullah dan gudang senjatanya, yang berkembang, membawa pengamatan yang tidak diinginkan dan yang tidak membantu di Lebanon," ujar Tillerson.

        "Keterikatan Hizbullah dalam konflik regional mengancam keamanan Lebanon," tambahnya dalam kunjungannya pertamanya sebagai menteri luar negeri AS ke Lebanon sejak 2014.

        Ketegangan Israel-Lebanon melonjak dalam beberapa bulan belakangan, karena rencana Israel membangun tembok di perbatasan, dan karena keputusan Lebanon untuk mulai mengeksplorasi minyak dan gas di sebuah blok lepas pantai di perairan yang disengketakan. Hizbullah, yang oleh AS dianggap sebagai kelompok "teroris", meningkatkan kekuatan militernya sejak perang besar terkini dengan Israel pada 2006. Tillerson mendesak pemimpin Libanon menegakkan tekad negara tersebut tetap berada di luar kemelut kawasan, merujuk pada peran Hizbullah dalam perang di Timur Tengah termasuk di Suriah.

        Israel menuduh Iran berusaha mendirikan pabrik senjata di Lebanon dan militer Israel pada bulan lalu mengatakan bahwa negara tersebut berubah menjadi "pabrik besar peluru kendali". Lebanon adalah penerima besar dukungan militer AS. Tillerson mengatakan bahwa Washington tetap berkomitmen untuk mendukung tentara Lebanon dan pasukan keamanan dalam negeri. Ketika ditanya tentang perselisihan perbatasan maritim dengan Israel, termasuk media Lebanon yang melaporkan bahwa Washington meminta Beirut untuk menyerahkan sebagian dari laut yang diklaimnya, Tillerson membantah laporan tersebut.

        "Kami akan terus berhubungan dengan kedua pihak. Kami tidak meminta siapapun melepaskan apapun, namun kami mencari jalan keluarnya," tuturnya.

        "Kami melibatkan pemerintah Lebanon dan Israel untuk memastikan perbatasan selatan Lebanon tetap tenang," pungkasnya. (HYS/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: