Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ribuan Pemberontak Bersenjata Lengkap Duduki Wilayah Ghouta, Suriah

        Ribuan Pemberontak Bersenjata Lengkap Duduki Wilayah Ghouta, Suriah Kredit Foto: Antara/Reuters/Khalil Ashawi
        Warta Ekonomi, Beirut -

        Pertarungan pemerintah Suriah untuk merebut kembali daerah pinggiran Damaskus yang dibajak oleh para pemberontak di timur laut kemungkinan akan menjadi sebuah pertarungan panjang dan berdarah karena hadirnya ribuan pejuang yang berjuang keras dan telah bertahun-tahun mempersiapkannya.

        Banyak pejuang yang bercokol di Ghouta timur berasal dari daerah tersebut dan bergerak menggunakan jaringan terowongan bawah tanah yang rumit, memberi mereka keuntungan melawan pasukan Presiden Bashar Assad dan sekutu mereka yang didukung Rusia dan Iran, sebagaimana dikutip dari Fox News, Rabu (28/2/2018).

        Wilayah yang berpenduduk sekitar 400.000 orang tersebut adalah daerah yang dikuasai oposisi utama terakhir di dekat tempat kekuasaan Assad, dan pemberontak telah menargetkan ibu kota Suriah dengan tembakan peluru mortir, mengganggu kehidupan warga sipil serta mereka juga mengingatkan bahwa mereka dapat mencabut kedamaian di ibu kota.

        Sebelumnya, sebuah jeda yang disebut-sebut sebagai "jeda kemanusiaan" oleh militer Rusia mulai berlaku untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan daerah kantong pemberontak di dekat Damaskus, namun tidak ada tanda-tanda adanya koridor yang disiapkan untuk digunakan oleh warga sipil

        Rami Aburrahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa tidak ada kekerasan yang dilaporkan pada hari Selasa (27/2/2018) di daerah kantong pemberontak, yang dikenal sebagai Ghouta timur, sebuah kumpulan daerah pinggiran kota di sebelah timur ibu kota Suriah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: