Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terancam Tak Punya Rumah, Generasi Milenial Kudu Melek Investasi

        Terancam Tak Punya Rumah, Generasi Milenial Kudu Melek Investasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor di Indonesia baru berkisar 1 juta investor, alias 0,39% jika dilihat dari 250 juta penduduk. Tentu saja, angka itu masih sangat kecil. Padahal, saat ini, jumlah penduduk usia muda alias penduduk usia produktif di Indonesia sangat besar dan akan mencapai puncak pada 2030.?

        Dengan bonus demografi sebesar itu, para generasi milenial diharapkan sudah melek investasi sehingga tidak terlalu konsumtif. Pasalnya, sebuah riset menyebut, tanpa ada kemampuan mengelola keuangan, anak muda alias generasi milenial Indonesia terancam tak punya rumah. Generasi milenial yang dimaksud adalah mereka yang lahir antara tahun 1981?1994.?

        Sekretaris perusahaan Reliance Sekuritas, Erry T.P. Hidayat, mengemukakan Reliance Sekuritas saat ini juga fokus menggarap potensi investor dari kalangan mahasiswa atau generasi milenial. Hal tersebut dibuktikan dengan gencarnya Reliance mengedukasi mahasiswa agar melek berinvestasi sejak dini. Reliance Sekuritas juga membuka semakin banyak geleri investasi di berbagai kampus.?

        Menurut Erry, investasi diperlukan agar bisa memenuhi keinginan, melawan inflasi, membantu memenuhi kebutuhan, dan meningkatkan?kekayaan aset, serta mengantisipasi ketidakpastian di masa depan.?

        "Mahasiswa atau generasi milenal jaman now, sudah harus mulai investasi sejak dini. Mereka bisa ikut "Yuk, Nabung Saham" di Reliance Sekuritas. Kami pun gencar edukasi ke berbagai kampus," ujar Erry dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

        Salah satu manfaat berinvestasi yakni untuk melawan kenaikan inflasi dan kenaikan harga-harga barang. Sekadar contoh, pada tahun 2000 harga sepotong burger berkisar Rp14.500,?tetapi pada 2017 sudah mencapai Rp42.000.

        Ini artinya, dalam kurun waktu 17 tahun ada kenaikan harga 198% dengan perkiraan inflasi tahunan 11.6%. Inflasi setinggi itu, kata Erry, hanya bisa dikejar dengan produk investasi seperti saham. Bagi yang memiliki pendapatan tetap, inflasi merupakan bencana. Jumlah pendapatan yang diterima akan relatif tetap, tetapi harga barang terus melambung tinggi.? ??

        "Maka, sejak dini, ubah pendapatan menjadi investasi, karena jangka panjang mampu melawan inflasi, atau ketika ada uang lebih selalu sisihkan untuk investasi," ucap Erry.?

        Sebagai investor pemula, para mahasiswa harus waspada dengan iming-iming janji memberi imbal hasil tinggi dalam jangka pendek dan penawaran investasi dari perusahaan yang tidak jelas. Investor harus selalu mengecek atau meriset bagaimana izin perusahaan investasi tersebut karena hanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia.?

        "Kenali perusahaan sekuritas?tempat berinvestasi. Reliance Sekuritas sudah 15 tahun dan teruji selalu memberi layanan terbaik bagi investor dengan berbagai pilihan produk," kata Erry.

        Reliance Sekuritas memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang ingin berinvestasi. Cukup sisihkan Rp100 ribu saja di program "Yuk Nabung Saham". Caranya, daftar atau datang langsung ke galeri investasi yang ada di kampus-kampus. Ilustrasinya, dengan uang Rp100.000, sudah bisa mendapatkan 1 lot saham yang harganya Rp1.000/lembar.??

        Erry memberi saran untuk benar-benar mengenali saham yang akan dibeli dan?tidak terpengaruh oleh orang lain dalam membeli saham. Kata dia, sebelum beli saham, kenali?dengan baik jenis sahamnya. Lalu, harus tahu manfaat dan risikonya. Selain itu, tidak ikut-ikutan orang beli saham yang tidak terlalu mahal ternyata berisiko dan rugi.??

        "Generasi jaman now jangan tunda lagi berinvestasi saham," pungkas Erry.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ratih Rahayu
        Editor: Ratih Rahayu

        Bagikan Artikel: