Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, melalui Dinas Pangan dan Pertanian menyatakan, cadangan beras yang tersedia untuk kebutuhan hingga akhir 2018 mencapai 90 ton.
"Cadangan pada 2017 masih tersedia 60 ton. Pada 2018 ini kami akan mencadangkan sekitar 30 ton. Jadi total untuk cadangan beras kita ada 90 ton," ujar Kepala Dispangtan Kota Bandung Elly Wasliah saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat.
Elly mengatakan, cadangan beras tersebut akan dikeluarkan apabila di Kota Bandung terdapat kejadian luar biasa seperti bencana alam maupun kekurangan pangan.
Beberapa waktu lalu saat Kota Bandung dilanda hujan deras yang membuat puluhan rumah tergenang, Dispangtan menyalurkan bantuan beras untuk warga yang terdampak.
"Jadi cadangan beras ini untuk mengantisipasi adanya kejadian yang berdampak pada pola konsumsi masyarakat," kata dia.
Sejak awal 2018, Dispangtan telah menggelontorkan 2,53 ton beras untuk bantuan pascabencana. Bantuan pertama diberikan kepada warga Kecamatan Astanaanyar sebanyak 1,78 ton pada 23 Februari 2018. Bantuan kedua diberikan kepada warga Kecamatan Arcamanik sebanyak 750 kg pada 12 Maret 2018.
Elly melanjutkan, cadangan beras tersebut saat ini dititipkan di gudang milik Perum Bulog dan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, maka akan segera langsung didistribusikan. "Karena Kota Bandung belum punya gudang yang memadai," katanya.
Sementara itu, penjabat sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin menegaskan, bantuan akan langsung diberikan kepada warga yang membutuhkan tanpa menunggu permintaan.
"Melihat ada kebutuhan kami langsung drop karena cadangan di Dispangtan itu cukup besar. Memang peruntukannya untuk itu," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: