Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bagaimana Nasib Driver Uber Pasca-aksi Akuisisi?

        Bagaimana Nasib Driver Uber Pasca-aksi Akuisisi? Kredit Foto: Reuters/Beawiharta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagian pengemudi Uber mengaku belum menentukan sikap usai perusahaan penyedia layanan teknologi pemesanan transportasi daring itu diakuisisi Grab.

        Wempy, salah satunya. Pengemudi yang tinggal di kawasan Bekasi itu sebenarnya tak keberatan jika harus pindah ke perusahaan layanan lain. Namun, dia mengeluhkan adanya aturan registrasi ulang yang menurutnya tak perlu.

        "Memang menyarankan untuk pindah ke Grab, tetapi itu semua tergantung kami. Kami hanya mitra. Soalnya di Grab sistemnya daftar ulang kembali seperti driver baru. Harusnya enggak boleh begitu," katanya di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).

        Menurut Wempy, seharusnya pihak perusahaan memfasilitasi pengemudi agar tak perlu melakukan registrasi ulang sendiri layaknya pengemudi baru.

        "Harusnya dari pihak Uber ini memberi jalan agar mempermudah (driver) bergabung dengan Grab, bukannya meminta daftar ulang," kata dia.

        Keluhan senada dilontarkan pengemudi Uber lain, Maulana dan Andri.

        "Akuisisinya harus ke Grab ya, tetapi harus daftar ulang yang saya bingung. Harusnya langsung saja berjalan apa adanya. Saya hanya tahu untuk daftar ulang, yang lainnya saya enggak tahu," tutur Maulana.

        Di sisi lain, Andri mengaku baru mengetahui aturan registrasi ulang melalui surat elektronik yang dia terima. Namun dia belum memutuskan akan melakukan registrasi ulang karena masih menunggu keputusan rekan-rekannya.

        "Diharuskan registrasi ulang ke Grab. Karena, yang saya dengar Grab sama Uber sudah gabung. Saya baru tahu infonya kemarin. Dikirimin formulirnya juga via email," kata dia yang baru bergabung dengan Uber tiga pekan lalu itu.

        Merasa Diterlantarkan

        Proses registrasi ulang saat ingin melakukan migrasi ke Grab membuat beberapa?mitra pengemudi merasa diterlantarkan. Suwardi (56) menanyakan masa depan kemitraan dengan perusahaan tersebut ke kantor operasional Uber di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, namun tampak lesu saat keluar dari kantor.

        Pria yang sudah dua tahun bergabung dengan Uber itu mengusap peluh di keningnya dengan tangan yang masih dibalut sarung tangan kain hitam. Teman-temannya yang baru datang menyambutnya, menantikan informasi yang akan dia sampaikan.

        "Saya rasanya kok seperti ditelantarkan ya," katanya pada rekan-rekan yang berkumpul di halaman depan kantor Uber.

        "Tadi saya menanyakan nasib kita ini?bagaimana di dalam sana, tapi malah disodorkan kertas daftar alamat kantor Grab. Tanya ke Grab saja pak, ini alamatnya. Yang paling dekat di Srengseng',?seperti itu katanya," lanjut Suwardi, memicu banyak tanya dari rekan-rekannya.

        Setelah kesepakatan akuisisi Uber oleh Grab, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan bergabung dengan dewan direksi Grab. Namun, nasib para karyawan perusahaan dan pengemudi yang menjadi mitra mereka belum jelas.

        "Namanya dibeli, ini sepertinya cuma pembelaan saja. Kalau memang dibeli kan kita harusnya diistimewakan. Saya maunya kalau nanti ke Grab, saya langsung dikasih atribut saja, tak perlu daftar ulang," kata Suwardi.

        Selama masa transisi setelah pengumuman akuisisi, Grab dan Uber akan bekerja sama dalam proses migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber maupun rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab. Meski demikian, Suwardi dan rekan-rekan mitra lain khawatir tidak masuk kualifikasi perekrutan Grab yang salah satunya mensyaratkan usia pengemudi maksimal 55 tahun.

        "Takutnya nanti di sana dites lagi," kata mitra Uber lain, Joko Santoso.

        Aplikasi Uber akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan untuk memastikan stabilitas para mitra Uber di mana mereka dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara daring. Adapun, Uber Eats akan tetap beroperasi hingga akhir Mei, sampai rekanan pengantaran dan restoran Uber pindah ke platform GrabFood.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: