Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        95% Pengemudi Uber Beralih ke Go-Jek

        95% Pengemudi Uber Beralih ke Go-Jek Kredit Foto: Reuters/Beawiharta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyedia transportasi berbasis aplikasi Grab telah menyepakati akuisisi terhadap operasional Uber di Asia Tenggara. Secara otomatis, Grab mengambil alih operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

        Namun, setelah diumumkannya keputusan tersebut hampir 100% mitra Uber justru bergabung ke perusahaan saingan (competitor) Go-Jek. Diungkapkan langsung dari pengemudi sederet alasan lebih baik beralih ke Go-Jek dibanding ke Grab.

        "Daftar di Go-Jek gratis tidak dipungut biaya. Kalau di Grab harus bayar Rp100.000," ungkap Irfan salah satu pengemudi yang sebelumnya bergabung dengan Uber di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

        Tak ayal dengan uang pendaftaran sebesar itu pengemudi tertarik untuk bergabung ke Go-Jek daripada Grab. "Di Grab itu juga bayar Rp100.000, habis itu disuruh tes dan kalau enggak lolos uangnya juga enggak kembali, kan sayang uangnya," kata Irfan yang bergabung dalam Komunitas Uber Motor Indonesia (KUMI).

        Menurut Ifran, rekan seprofesinya itu sebanyak 95% telah bergabung ke Go-Jek. "Kalau daftar di Grab SKCK juga harus hidup, beda kalau di Go-Jek cukup STNK, SIM, dan KTP," terangnya.

        Agus yang juga pengemudi Uber menimpali usia tua tidak dibolehkan bergabung dengan Grab. "Beberapa teman saya yang berkebutuhan khusus juga ditolak oleh Grab," tukasnya.

        Sebagaimana diketahui, selain motor, Grab juga akan mengembangkan bisnis GrabFood yang telah dimilikinya di Indonesia dan Thailand dan kedua negara lain yaitu Singapura dan Malaysia menyusul integrasi dari bisnis Uber Eats. GrabFood akan tersedia di seluruh negara-negara besar Asia Tenggara pada semester pertama 2018.

        Di sisi transportasi, Grab akan mengembangkan layanan transportasi utamanya yang mencakup layanan-layanan transportasi yang diilhami dari kearifan lokal dan solusi-solusi mobilitas baru, yang bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan transportasi dan produsen kendaraan.

        Grab juga berkolaborasi dengan pemerintah dan operator transportasi publik untuk menghubungkan layanan transportasi publik dan menciptakan pengalaman komuter multimoda yang mulus dan terintegrasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: