Setelah adanya kabar jika AS akan menarik diri dari perang di Suriah, Presiden Donald Trump malah setuju untuk tetap menjaga pasukan Amerika di negara yang dilanda perang itu untuk sementara waktu, NBC News melaporkan Rabu (5/4/2018), mengutip seorang pejabat senior pemerintah.
"Menteri Pertahanan James Mattis dan para pejabat penting lainnya menyampaikan kepada Trump bahwa perang melawan ISIS hampir selesai tetapi penarikan mundur pasukan Amerika sepenuhnya saat ini akan berisiko kehilangan keuntungan AS dalam memerangi ISIS," ungkap pejabat berwenang AS, menurut NBC, sebagaimana dikutip dari Reuters,
Sementara itu, Trump telah menginstruksikan para pemimpin militer untuk bersiap-siap untuk upaya penarikan tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut atau jadwal untuk penghapusan pasukan AS.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan di Suriah Rabu pagi:
??? "Misi militer untuk membasmi ISIS di Suriah akan segera berakhir, dengan ISIS yang hampir hancur seluruhnya. Amerika Serikat dan mitranya tetap berkomitmen untuk menghilangkan kehadiran ISIS di Suriah yang belum kami berantas sepenuhnya. Kami akan terus berkonsultasi dengan sekutu dan teman-teman kami mengenai rencana masa depan. Kami berharap negara-negara di kawasan ini dan sekitarnya, ditambah PBB, untuk bekerja menuju perdamaian dan memastikan bahwa ISIS tidak pernah muncul kembali"
Sebelumnya Rabu (4/4/2018), kepala intelijen AS mengatakan bahwa Gedung Putih akan melepaskan keputusannya tentang masa depan pasukan Amerika di Suriah "relatif segera. "Direktur Intelijen Nasional Dan Coats mengatakan keputusan tentang apa yang harus dilakukan di Suriah datang Selasa selama pertemuan Dewan Keamanan Nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo