Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Bawang Putih Naik, DPR: Ada Permainan Kartel

        Harga Bawang Putih Naik, DPR: Ada Permainan Kartel Kredit Foto: Antara/Rahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi menuding ada permainan kartel di balik meroketnya harga-harga bawang putih di pasaran sehingga harga dapat dimainkan oleh kartel yang pastinya mengejar keuntungan besar.

        "Potensi permainan kartel pasti ada," katanya di Jakarta, Selasa (10/4/2018).?

        Lebih lanjut dirinya mengatakan pasar bawang putih menganut sistem pasar oligopoli. Oleh karena itu, banyak orang yang melihat itu sebagai celah untuk memainkan harga dan pasokan bawang putih di pasaran.

        "Ya itu pasar oligopoli, pasar oligopoli pasar yang dikendalikan beberapa orang dalam rangka mengendalikan harga dan pasokan potensi kartelisasi itu ada," tegasnya.

        Pemerintah, kata politikus PAN ini, seharusnya menangani adanya praktik-praktik curang oleh pihak-pihak tertentu yang merugikan para pedagang. Pasalnya, jika melihat sistem pasar seperti itu jangan sampai ada kartel itu karena hal itu bertentangan dengan Undang-Undang.

        Belasan pedagang yang tergabung dalam perhimpunan pedagang bawang putih mendatangi Komisi IV DPR, Selasa (10/4/2018). Kehadiran para pedagang bawang putih untuk mengadu soal kelangkaan bawang putih sejak beberapa waktu belakangan ini.

        Perwakilan pedangan bawang putih, Khairul, mengatakan saat ini para pedagang mengaku kesulitan mendapatkan stok bawang putih di pasaran. Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit dan mahal.

        "Ini sangat memberatkan para pedagang," kata Khairul.

        Ia juga meminta pemerintah mengendalikan penjualan bawang putih yang saat ini stok bawang putih dikendalikan oleh para importir.

        "Bawang yang beredar saat ini kebanyakan adalah bawang putih impor yang berasal dari Cina sementara bawang putih lokal yang ada tidak layak dijual," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: