Perusahaan penyedia perkakas Stanley Black & Decker menggelar pelatihan untuk anak-anak yang putus sekolah.?Tercatat 175 orang termasuk anak-anak putus sekolah, ibu rumah tangga, dan komunitas penggiat DIY yang mendapat pelatihan selama empat hari mengolah kayu bekas menjadi furniture siap pakai.
Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja menjelaskan pelatihan ini digelar untuk memberikan keahlian pada anak-anak tersebut agar siap memasuki lapangan kerja atau bisa menjadi bekal berwirausaha. Pelatihan ini digelar oleh Stanley Black & Decker bekerja sama dengan Lem Crona di Code Margonda, Depok, Jawa Barat.
"Sengaja kami pilih 175 orang karena pada tahun ini kami tengah memperingati HUT ke-175 Stanley Black & Decker di seluruh dunia," ujarnya di Code Margonda, Mall Detos, Depok, Selasa (8/5/2018).
Menurut King, selama pelatihan ini Stanley Black & Decker memasok semua perkakas yang digunakan untuk mengolah kayu tersebut. Peralatan Stanley Black & Decker bisa digunakan anak-anak tersebut untuk berkarya di workshop Code Margonda. Untuk pelatihan ini, Stanley Black & Decker menggandeng para tutor dari komunitas seperti Hobikayu dan produsen lem kayu Crona.
"Selama beberapa hari ini, kami sudah menggelar workshop untuk anak-anak secara berkala. Ditemani para tutor, kami harap mereka bisa belajar banyak bagaimana cara aman dan cepat menggunakan perkakas Stanley," tutur King.
Setelah menggelar pelatihan untuk anak-anak putus sekolah, Stanley Black & Decker akan membuka ruang karya di Code Margonda tersebut untuk umum. Tujuannya untuk mengedukasi penggunaan perkakas secara aman bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan siapa pun para pehobi dari komunitas do it yourself?atau mereka yang gemar mencipta furnitur sendiri.
"Sebagai produsen perkakas kami sangat mendukung industri kreatif di mana salah satu jalannya bekerja sama dengan komunitas DIY dalam bentuk support edukasi penggunaan tools dengan aman," ujar King.
Setelah pembukaan ruang karya tersebut, event HUT ke-175 Stanley Black & Decker pun berlanjut dengan pameran perkakas teknologi terbaru yang bertajuk Untuk Kalian yang Membangun Indonesia?dan menggelar seminar dan dialog bersama Kementerian Perindustrian mengenai industri kreatif dan gathering bersama para distributor di Jakarta disertai berbagai promo, games, demo yang bekerjasama dengan Tokopedia dan program cicilan yang menggandeng FII Spektra.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Stanley Black & Decker tersebut. Menurutnya, program tersebut seiring sejalan dengan program pemerintah Kota Depok untuk terus mendorong semakin banyaknya komunitas-komunitas agar memiliki kemampuan menghasilkan berbagai produk kreatif, termasuk berbahan kayu.
Melalui pelatihan dan ruang karya ini, kualitas berbagai kerajinan yang dihasilkan para komunitas di Depok diharapkan akan semakin meningkat dari aspek pengerjaan karena menggunakan alat-alat yang tepat guna. Dengan peralatan canggih, aspek desain dan bahan kemasan produk kerajinan tentu akan akan meningkat mutunya.
"Saya harap dengan pelatihan ini, anak-anak akan menjadi insan yang mandiri dan bisa menjadi wirausaha untuk menunjang perekonomian Kota Depok," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: