PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas BBM Satu Harga dari pemerintah sama sekali tidak membebani keuangan perseroan.
"Khusus BBM Satu Harga, ini tugas yang harus dijalankan. Apakah ini membebani? Kalau infrastruktur belum ada tentu membebani, biaya operasional mahal," kata Plt Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati pada diskusi "Ketersediaan Migas" di Wisma Antara Jakarta, Rabu.
Nicke menjelaskan bahwa saat ini Pertamina tengah mengerjakan 29 proyek infrastruktur untuk mendukung percepatan BBM Satu Harga. Sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia.?Pada tahun 2018 ini, Pertamina juga menargetkan ada 67 titik untuk penyaluran BBM Satu Harga, meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 54 titik.
"Prinsipnya bagaimana kita menyediakan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, baik umum maupun industri, yang mudah diakses dengan tersebarnya SPBU di seluruh pelosok, serta dengan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata dia.
Sejauh ini, Pertamina sebagai BUMN migas mendapat penugasan khusus dari pemerintah untuk menyalurkan BBM Satu Harga di 54 titik di beberapa wilayah seperti Papua Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Wilayah ini memang selama ini sulit mengakses BBM dengan harga normal seperti di Jawa, Bali dan Sumatra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: