Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mencetak Kornea Lewat Mesin 3 Dimensi

        Mencetak Kornea Lewat Mesin 3 Dimensi Kredit Foto: Unsplash/Drew Hays
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Newcastle University memproduksi kornea pertama menggunakan mesin cetak tiga dimensi. Ini berpotensi dimanfaatkan untuk transplantasi kornea. Kornea bio-ink ini terdiri dari sel punca, alginat, serta kolagen yang bisa menjadi bahan tidak terbatas untuk kebutuhan operasi mata ke depan.

        Dihasilkan di Experimental Eye Research, Newcastle University, para ilmuwan menggabungkan sel punca dari kornea sehat hasil donor dengan alginat dan kolegan untuk menghasilkan bio-ink. Bio-ink ini dicetak dari mesin cetak bio 3 dimensi (bio-printing) yang murah dengan pola lingkaran konsentris (concentric circles) untuk membentuk kornea manusia dalam waktu 10 menit.

        Sel punca kemudian nampak berkembang sehingga ilmuwan bisa mencetak jaringan tanpa harus menumbuhkan sel secara terpisah.

        Dengan metode ini, ketersediaan kornea untuk keperluan transplantasi ke depan dan mencegah kebutaan bagi jutaan manusia bisa diatasi. Gel unik yang mereka gunakan memungkinkan sel punca tetap hidup sembari menghasilkan material yang cukup keras untuk dibentuk namun cukup lunak untuk dimuat di nozzle mesin cetak 3 dimensi. Hasil cetakan ini masih memerlukan uji coba lebih lanjut agar bisa digunakan untuk keperluan transplantasi.

        Penggunaan mesin cetak tiga dimensi untuk keperluan medis memang sudah terjadi beberapa tahun belakangan. Peneliti asal Australia, tepatnya ARC Centre of Excellence for Nanoscale BioPhotonics, mengembangkan clip-on yang mampu mengubah sebuah ponsel pintar berfungsi layaknya mikroskop, untuk menentukan kualitas air, serta menganalisis sampel darah bagi parasit untuk kepentingan deteksi dini penyakit.

        Sebelumnya, peneliti AS juga mengembangkan purwarupa ponsel pintar yang ditanami sensor optik untuk memonitor tekanan darah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: