China Tak Mau Negosiasi Perdagangan dengan AS Sampai Trump Turun Takhta?
Analis di Mizuho Bank di Tokyo menyatakan, kritik dari Beijing terhadap Washington menunjukkan bahwa China mungkin akan menunggu sampai Donald Trump meninggalkan Gedung Putih daripada memulai negosiasi untuk meredakan friksi perdagangan.
"Mengingat perkembangan ini, semakin mungkin bahwa kedua belah pihak tidak akan melanjutkan negosiasi untuk beberapa waktu, setidaknya sampai ada perubahan nyata dalam suasana politik di kedua sisi," ungkap para analis.
Beberapa putaran pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir telah gagal menghasilkan terobosan signifikan dan negosiasi baru yang telah diperkirakan dalam beberapa minggu mendatang telah dibatalkan setelah Beijing dilaporkan memutuskan akhir pekan lalu untuk tidak mengirim delegasi ke Washington.
Waklil Menteri Peradgangan China, Wang Shouwen, mengatakan bahwa tidak semua diskusi perdagangan dengan AS berakhir dengan sia-sia,? namun pihaknya menuduh AS tidak memilki pengertian dengan China.
Wang juga bertaanya-tanya mengapa AS telah berubah pikiran setelah mencapai kesepakatan dengan China tentang perdagangan, mengacu pada pembicaraan pada Mei lalau ketika muncul secara singkat bahwa kerangka solusi perdagangan kedua negara sedang diselesaikan.
"Eksportir AS pasti akan terluka," Wang, seperti dilansir The Guardian, Selasa (25/9/2018).
Ketika dirinya mengisi di laman editorial Global Times pada Selasa (25/9/2018) dengan mengatakan: "China adalah negara yang besar dan kuat, jadi ketika ada konfrontasi dengan China secara ekonomi atau militer, pasti akan berakibat fatal," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: