Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kanada Tak Undang AS-China dalam Pembahasan Reformasi di Tubuh WTO

        Kanada Tak Undang AS-China dalam Pembahasan Reformasi di Tubuh WTO Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
        Warta Ekonomi, Ottawa -

        Kanada belum mengundang AS dan China ke dalam pertemuan tingkat tinggi dalam rangka mereformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

        Kanada akan menjadi tuan rumah kelompok kecil berisikan menteri perdagangan dari beberapa negara yang berpikiran sama untuk berkumpul di Ottawa pada akhir Oktober untuk berkumpul membahas badan perdagangan global.

        Para pejabat mengatakan negara-negara seperti AS dan China akan dimasukkan di kemudian hari dalam proses pembaharuan reformasi.

        Uni Eropa, Australia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan diperkirakan akan hadir.

        Brasil, Chile, Kenya, Meksiko, Selandia Baru, Norwegia, dan Swiss juga diundang ke pertemuan pada 24 dan 25 Oktober tersebut.

        "Kami melihat tantangan di dalam WTO yang semakin kompleks, dan percaya untuk menemukan cara untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk mendorong reformasi," ujar Joseph Pickerill, juru bicara untuk Kementerian Diversifikasi Perdagangan Internasional Kanada, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari BBC, Jumat (5/10/2018).

        "Kanada memimpin upaya itu," pungkasnya.

        Presiden AS Donald Trump tidak merahasiakan ketidaksukaannya terhadap kesepakatan perdagangan internasional multilateral, dan telah mengancam akan menarik Amerika Serikat keluar dari WTO jika mereka tidak melakukan perubahan.

        Trump mengatakan dia yakin badan perdagangan global terlalu sering menentang AS dalam perselisihan perdagangan.

        Sementara itu, Trump menuduh China tidak sepenuhnya transparan dalam membuka ekonominya seperti yang dilakukan di bawah regulasi WTO.

        Kedua kekuatan ekonomi dunia tersebut juga telah terlibat dalam perang dagang di mana masing-masing negara mengenakan tarif balasan pada miliaran dolar barang impor mulai dari koper, alat makan, gandum dan anggur.

        Analis memperingatkan perselisihan akan memiliki efek tekanan ekonomi bagi seluruh dunia. WTO adalah jantung dari sistem aturan untuk perdagangan internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: