Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ungkap Kekecewaan, Menlu Retno Kirim Pesan Via WhatsApp ke Menlu Australia

        Ungkap Kekecewaan, Menlu Retno Kirim Pesan Via WhatsApp ke Menlu Australia Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dilaporkan menerima pesan dari Menlu Retno Marsudi yang memperingatkan bahwa pembicaraan Australia untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan menjadi "pukulan besar" yang "akan mempengaruhi hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

        Meskipun upaya pemerintah Morrison untuk mengecilkan dampak pada hubungan dengan tetangga mayoritas Muslim Australia, yaitu Indonesia, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada Senator Payne bahwa langkah itu akan "menampar wajah Indonesia soal itu Palestina".

        Menlu Retno tampak sangat kecewa ketika pengumuman oleh Australia bertepatan dengan kunjungan ke Jarkarta oleh Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.

        "Apakah benar-benar perlu melakukan ini pada Selasa?," Retno menulis dalam sebuah pesan, menurut Seven News.

        Kantor Senator Payne tidak menyangkal kata-kata dari pesan WhatsApp tersebut.

        Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara mengatakan Senator Payne dan Menlu Retno memiliki diskusi konstruktif tentang pengumuman itu dan Australia menyadari perspektif Indonesia tentang konflik Arab-Israel.

        "Menteri Payne menekankan bahwa tidak ada perubahan pada komitmen Australia terhadap proses perdamaian Timur Tengah dan solusi dua negara yang memungkinkan Israel dan negara Palestina di masa depan untuk hidup berdampingan, dalam batas yang diakui secara internasional," tuturnya, seperti dilansir dari The Sydney Morning Herald, Rabu (17/10/2018).

        Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan pada Rabu (17/10/2018) pada langkah mengejutkannya untuk mengikuti Presiden AS Donald Trump dengan mempertimbangkan memindahkan Kedutaan Besar Australia di Israel ke Yerusalem, yang akan membatalkan kebijakan luar negeri Australia selama puluhan tahun.

        Sebagian besar negara tidak menempatkan kedutaan mereka di Yerusalem karena status teritorialnya masih belum terselesaikan di bawah konflik Israel-Palestina yang telah lama berjalan.

        Pemerintah juga meninjau dukungannya untuk perjanjian nuklir Iran era Obama, yang juga akan menjadi langkah populer dengan Israel. Pengumuman pergeseran kebijakan yang mungkin datang hanya empat hari sebelum pemilihan oleh Wentworth di mana mayoritas satu kursi pemerintah bertempat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: