Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lokasi Jatuhnya Lion Air Dikenal Angker

        Lokasi Jatuhnya Lion Air Dikenal Angker Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Karawang -

        Titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, sempat dikenal sebagai daerah yang angker bagi masyarakat dan nelayan setempat.

        "Dulu sekitar tahun 1990-an, titik jatuhnya pesawat itu dikenal angker," kata Dadang (52), seorang nelayan Pakisjaya Karawang, Selasa.

        Titik jatuhnya pesawat itu disebu-sebut angker karena sering berkumpul ikan-ikan besar seperti ikan hiu tutul dan jenis ikan besar lainnya. Warga setempat, Warta alias Boros juga menyebutkan kalau dahulu sering terjadi kapal nelayan terbalik di titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

        "Dari cerita-cerita orang tua dulu, daerah itu memang disebut-sebut angker," katanya.

        Tetapi seiring perjalanan waktu, meski dulu daerah itu disebut angker, kini perairan sedalam sekitar 30-35 meter itu menjadi tempat pilihan warga untuk memancing. Termasuk menjadi titik nelayan untuk mencari ikan.

        Sementara itu, sebelumnya dikabarkan pesawat Lion Air dengan Nomor Penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

        Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.?Selanjutya, Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: