Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan Bakal Impor 50.000 Ton Jagung, Katanya Surplus?

        Kementan Bakal Impor 50.000 Ton Jagung, Katanya Surplus? Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan Umum (Perum) Bulog akan mengimpor jagung sebanyak 50 ribu ton. Angka tersebut hanya memenuhi setengah dari kuota yang ditetapkan dalam rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yakni sebesar 100 ribu ton.

        Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan impor tersebut dilakukan hanya untuk mengontrol harga. Bila harga jagung sudah turun, maka impor tidak akan dikeluarkan.

        "Ini baru mau impor 50 ribu oleh Bulog. Itu pun pemerintah yang impor bukan dilepas. Kalau mungkin harga turun, nggak mungkin dikeluarin sebagai alat kontrol aja," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

        Lebih lanjut, ia mengungkapkan impor yang dilakukan hanya sebagian kecil dari produksi dalam negeri. Sebab hingga saat ini pihaknya telah melakukan ekspor sebanyak 370 ribu ton. Artinya, surplus di dalam negeri ada sebanyak 320 ribu ton, bila total ekspor 370 ribu ton dikurangi impor sebanyak 50 ribu ton.

        "Kecil sekali (50 ribu ton). Jadi sederhana jawabannya, impor 50 ribu ton kurang 370 ribu ton? 320 kan, berarti surplus segitu," katanya.

        Sementara itu, keputusan impor sendiri dilakukan untuk menurunkan harga jagung yang telah mencapai Rp5.000 per kilogram (kg). Angka tersebut memicu kenaikan pakan ternak juga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: