Diaspora Indonesia dinilai potensial menjadi agen untuk mempromosikan produk UKM Tanah Air di luar negeri. Dengan demikian, diharapkan jaringan pemasarannya kian luas ke seluruh penjuru dunia.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya dalam kunjungan kerjanya ke Orlando, Amerika Serikat, Kamis (23/1/2019), mengatakan, potensi diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia sangat besar untuk mendukung pengembangan pasar UKM di Indonesia.
"Memang sangat besar potensi diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia ini untuk pengembangan UKM di Indonesia," kata Hermawan yang juga Chairman ICSB Indonesia itu.
Ia mendapati banyak diaspora Indonesia yang memiliki antusiasme dan ketertarikan untuk turut serta mengembangkan UKM di Tanah Air. Misalnya Rosidah Siegel Harris asal Yogyakarta yang sudah lama tinggal bersama suaminya yang berdarah Amerika di Orlando.
Selain itu, ada Putri Retno Savitri juga?dari Yogyakarta yang tinggal bersama Romo Sondi dan keluarga, termasuk satu cucu di Orlando.
"Kedua ibu dari Yogyakarta ini saya temui bersama Roy Laurens, President Vida (Voice Of Indonesia, Florida) di Resto Bonchon yang dipunyai Andreas Marpaung, yang juga diaspora Indonesia pada 22 Januari malam," katanya.
Mereka, lanjutnya, merupakan contoh beberapa diaspora Indonesia yang punya bisnis sendiri di Orlando. Rosidah dan Putri misalnya punya bisnis unik, yaitu Funeral Casket dari Rotan.
"Mereka berdua melihat peluang akibat perang dagang AS-China, di mana impor peti mati rotan dari Tiongkok pajaknya naik dari 3% jadi 10%. Bahkan katanya malah akan naik jadi 15%," katanya.
Merespons hal itu, Romo Sondi (suami Putri) yang pernah menjadi GM Express Taxi di Surabaya itu, sudah menemukan UKM Cirebon yang bisa membuat produk semacam itu.
"Dan pajak impornya, kalau dari Indonesia akan tetap 3%. Sebuah peluang Indonesia di balik krisis global," katanya.
Sedang Roy Laurens, kandidat doktor untuk computer science dari University of Central Florida (UFC) dan sudah lama di Orlando juga mempunyai bisnis online yang sukses, yakni Maximuscards.com
"Ia menjalankannya bersama sang ipar, Budiman Koswara yang tinggal di Tampa, Maximus sudah lebih dari sepuluh tahun melayani penjualan berbagi digital card termasuk i-Tunes Card ke 150 negara, termasuk Amerika sendiri," katanya.
Sedangkan Andreas yang juga kandidat doktor computer science?UCF, sukses membuka usaha waralaba Kumon dari Jepang dan Bonchon dari Korea Selatan.
"Inilah sebagian dari berbagai contoh diaspora Indonesia di Orlando yang juga menjalankan berbagai bisnis," katanya.
Di samping itu, rencananya pada 7 Februari 2019, Vida akan mementaskan "Malinkundang Show" di Phillips Center for Performning Arts yang keren di Orlando.
"Mereka memang sangat bersemangat. Sebagian dispora sudah jadi US Citizen, tapi masih sangat cinta Indonesia," kata Konjen RI di Houston Nana Yuliana yang meng-cover 12 negara bagian termasuk Florida. Nana akan datang sendiri sekaligus mendukung pementasan seni Indonesia itu.
Sementara Hermawan sebagai Ketua ICSB Indonesia dengan?dukungan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, menjanjikan untuk selalu mendukung kerja sama antara diaspora Indonesia di Orlando dengan para UKM Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: