Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ingat, Pulsamu Jangan untuk Sebar Hoaks

        Ingat, Pulsamu Jangan untuk Sebar Hoaks Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengimbau warga tidak menyia-nyiakan pulsa dan paket data dengan menggunakannya untuk menyebarkan hoaks, yang bisa mendatangkan keburukan dan menimbulkan konflik.

        "Menerima gambar atau video sudah memotong pulsa kita, apalagi ditambah menyebarkannya, tentu pulsa kita semakin terpotong banyak. Makanya sayangi pulsamu," katanya di sela diskusi tentang hoaks dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Grand City Surabaya, Jumat (8/2/2019).

        Dia juga meminta warga melawan hoaks dengan menyebarkan informasi dan berita-berita positif.

        Baca Juga: Sejak 2014, Orang Ini yang Jadi Korban Hoaks Politik

        Baca Juga: Isu Jokowi Antek Asing adalah Hoaks yang Disengaja

        "Kalau hoaks viral maka balas dengan viralkan berita-berita positif, khususnya tentang validasi terhadap berita hoaks yang disebarkan," katanya.

        Kementerian Komunikasi dan Informatika, dia menjelaskan, telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menyediakan layanan validasi pemberitaan atau informasi, salah satunya melalui website stophoax.id.

        Pemerintah juga bekerja sama dengan platform media sosial seperti WhatsApp yang membatasi "forward" pesan hanya lima kali.

        Sementara Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo mengemukakan tiga pendekatan untuk mengatasi hoaks, yakni struktural, jurnalistik dan kultural.

        Ia menjelaskan pendekatan struktural dilakukan melalui penerapan regulasi atau undang-undang, pendekatan jurnalistik dijalankan oleh wartawan dan pengelola media dengan tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak benar, dan pendekatan kultural diterapkan lewat upaya peningkatan literasi berbasis komunitas dan saling mengingatkan untuk tidak menyebarkan berita bohong.

        "Mari sekarang berusaha rileks, santai dan tidak panik jika menerima informasi yang menghebohkan di ponsel kita, sebab kalau reaksioner maka berhasil visi misi dari sang penyebar hoaks," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: