Menjadi entrepreneur atau wirausahawan tidak mengenal usia. Jangan merasa terlambat karena usia atau apapun alasan penghalang untuk menjadi wirausahawan.
Chairman TEZ Capital & Finance, Arwin Rasyid, memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi entrepreneur. Keadaan yang mapan dengan menjabat posisi yang sangat strategis di berbagai bank dan perusahaan lainnya tidak menghanguskan hasratnya untuk menjadi pengusaha.
Sebelum mendirikan bisnis yang sudah beroperasi sekitar dua tahun lebih, yakni TEZ Capital & Finance, ia pernah mendirikan perusahaan private equity dan perusahaan jasa advisory. Namun beberapa hal, diantaranya krisis 2008 yang mengakibatkan bisnis yang dirintisnya tersebut tidak dilanjutkan.
Arwin memiliki latar belakang dan pengalaman yang panjang di berbagai perusahaan dan lembaga non komersil. Terakhir menjadi Presiden Direktur CIMB Niaga dari tahun 2008 hingga 2015. Sebelumnya pernah menjadi Presiden Direktur PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Presiden Direktur PT Bank Danamon Tbk. Jauh sebelum itu, ia juga pernah berkarir di Bank of America. Pada saat terjadi krisis moneter, ia masuk ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Kondisi mapan sebagai bankir tidak mematikan api entrepreneur-nya.?
Baca Juga: Gebrakan Perusahaan Multifinance Arwin Rasyid
?Setelah saya selesai dari CIMB Niaga pada tahun 2015, waktu itu umurnya 58 tahun, sudah pas bener ini saya masuk ke dunia wirausaha,? kata Arwin di Kantor TEZ Capital & Finance, Rabu (20/2/2019).
Waktu itu juga bertepatan dengan momentum cocok untuk membuat bisnis yang baru dan masih "blue ocean". Kala itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan baru mengatur mengenai perusahaan pembiayaan/multifinance.
?Wah ini dia, saya sebagai ?pensiunan CIMB Niaga? ini kesempatan saya untuk menggeluti,? ucapnya dengan nada yang penuh semangat melihat peluang usaha.
Akhirnya dengan tekad bulat, ia mendirikan TEZ Capital & Finance pada tahun 2015 dan awal tahun 2016 diajukan ke OJK. Kemudian Juli 2016, izin beroperasi dari OJK keluar. Menurutnya, sampai sekarang menjadi perjalanan yang mengasyikkan dalam membangun wirausaha. Belum sampai 3 tahun beroperasional, kinerja perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tahun 2018, pertumbuhan laba bersih perusahaan diperkirakan tumbuh double digit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Arif Hatta
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: