Industri digital memiliki potensi ekonomi menggiurkan bagi Indonesia. Tahun lalu, kontribusi ekonomi digital terhadap GDP Indonesia diproyeksikan mencapai US$70 miliar. Belum lagi pertumbuhan yang terjadi di sektor e-commerce, dua pemain di sektor itu bahkan telah menjadi unicorn. Sektor ini pun terus berkembang hingga saat ini.
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignasius Untung mengatakan, perkembangan sektor e-commerce telah memasuki fase ketiga. Masalah utama di fase tersebut, meliputi ekpansi luas, perang harga dan tidak ada inovasi, patokan gaji dan kelangkaan talenta, serta tidak adanya pendampingan startup.
"Persaingan di fase ketiga ini lebih beragam. Pendanaan, ekspansi, dan pencapaian kepercayaan konsumen di tengah makin banyaknya pilihan e-commerce saat ini," kata Untung, Selasa (26/2/2019).
Baca Juga: India Tengah Susun Aturan E-Commerce, Bagaimana dengan Indonesia?
Bersamaan dengan meluasnya jaringan internet 4G, pembahasan terkait perusahaan rintisan dengan valuasi US$1 miliar (unicorn) pun kian gencar. Sejak muncul empat unicorn di Indonesia, persaingan e-commerce semakin berwarna. Beberapa tumbuh kian kokoh. Di sisi lain, ada pula pemain yang akhirnya harus menutup bisnisnya. Untuk bisa bertahan lama di sektor itu, pelaku e-commerce membutuhkan kepercayaan konsumen.
Untung menjelaskan, "Terlebih perusahaan yang sudah lama, setidaknya 10 tahun, berkecimpung di platform digital akan semakin membuat konsumen merasa aman berbelanja. Bukan sekadar percaya, tapi merasa begitu nyaman ketika harus bertransaksi melalui platform digital."
Fakta itu menunjukkan, keberlanjutan tak kalah penting dari sebutan unicorn bagi e-commerce. Sebagai asosiasi, idEA memiliki peran penting untuk memastikan eksistensi e-commerce di masa mendatang. Menurut Untung, akan ada rangkaian program untuk mendukung tujuan itu.
Baca Juga: Kala E-Commerce Mulai Mendisrupsi Bisnis Mayora
"Akan ada startup mentoring, diskusi, dan regulasi terkait persaingan yang fair," ujarnya menegaskan. "April nanti, kami akan menyelenggarakan idEA Works yang bisa menjadi solusi terkait ketersediaan talenta potensial di industri digital. Kami berharap para pemain besar di industri ini bersedia ambil bagian dalam acara ini."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: