Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lulusan Perdana Akademi Apple Didorong Rebut Pasar Digital, Ini Harapan Pemerintah

        Lulusan Perdana Akademi Apple Didorong Rebut Pasar Digital, Ini Harapan Pemerintah Kredit Foto: Kemenperin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi penumbuhan pusat inovasi untuk menopang daya saing industri nasional. Langkah strategis ini sesuai penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam kesiapan memasui era digital.

        "Selain meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan, upaya tersebut juga memacu Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia agar lebih kompeten. Ini merupakan amanat dari Bapak Presiden Joko Widodo," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara The First Apple Developer Academy Graduation Fair di BSD City, Tengerang, Banten, Selasa (12/3/2019).

        Menperin memberikan apresiasi pada perusahaan teknologi Apple yang telah merealisasikan komitmen untuk mendirikan Apple Developer Academy di Indonesia. Lokasi yang dibangun di BSD City, yang juga merupakan pertama di Asia dan ketiga di dunia setelah Brasil dan Italia.

        "Yang dilakukan Apple Indonesia ini berperan penting pula guna menciptakan produk yang bernilai tambah tinggi," ujarnya.

        Bahkan, sejalan dengan kebijakan pemerintah mendorong pengoptimalan Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN), baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak.

        Baca Juga: Kesenjangan Besar Hadang Pertumbuhan Pasar Digital di Asia Pasifik

        Pendirian akademi ini bagian dari proposal Apple untuk memenuhi ketentuan regulasi mengenai TKDN. Dalam proposalnya, Apple Indonesia memilih skema penghitungan TKDN berbasis pada pengembangan inovasi dengan nilai total investasi sebesar US$44 juta dengan jangka waktu tiga tahun, terhitung sejak 2017.

        Kesungguhan Apple Indonesia dalam membangun pusat inovasi di Indonesia telah ditunjukkan dengan akan segera diresmikannya dan beroperasinya Apple Developer Academy kedua di Surabaya, dan yang ketiga di Nongsa Digital Park, Batam pada 2019.

        Menperin optimistis hadirnya pusat inovasi yang dibangun Apple akan mampu menghasilkan pengembang yang dapat memberikan manfaat di tengah perkembangan era revolusi industri 4.0 di Indonesia. "Para lulusannya ini mempunyai kompetensi yang world class," tegasnya.

        Di samping itu, Apple Developer Academy bertujuan menantang dan menginspirasi siswa melalui pendekatan berbagai bidang dalam pengajaran dan pembelajaran. Selain itu, menjadi wadah yang disediakan Apple untuk memberikan siswa mengenai kemampuan dalam membuat ide mereka menjadi aplikasi dan dipasarkan melalui App Store.

        "Berdasarkan laporannya, sebanyak 70 perusahaan dari berbagai macam sektor sudah datang ke akademi ini. Mereka menghendaki talenta-talenta di sini segera dipekerjakan, sehingga permintaannya semakin tinggi. Lulusan ini juga didorong menjadi entrepreneur," papar Airlangga.

        Baca Juga: OJK-Kemenkominfo Ajak Milenial Jadi Pengusaha Digital

        Pada gelombang perdana ini, Apple Developer Academy meluluskan sebanyak 166 siswa yang telah melakukan pelatihan satu tahun dengan fasilitas berteknologi canggih. Mereka telah menghasilkan 33 aplikasi yang sudah ada di App Store. Misalnya, aplikasi tentang donor darah, aplikasi mencari masjid terdekat, aplikasi Artificial Intelligence (AI) untuk cari pekerjaan, dan aplikasi traveling.

        Sedangkan, gelombang kedua akan dimulai pada 29 Maret 2019 dengan jumlah siswa sebanyak 200. "Semoga ini menjadi inspirasi bagi perusahaan lainnya dalam membangun ekosistem inovasi," imbuhnya.

        Menperin juga menginginkan agar akademi ini melibatkan para penyandang disabilitas. Sebab, di tengah keterbatasan, mereka diyakini bisa berpotensi dalam upaya pengembangan teknologi digital. Apalagi, Indonesia memiliki peluang besar dalam penerapan ekonomi digital.

        "Hingga 2030, kita butuh 17 juta orang yang bekerja di bidang ekonomi digital, yang mana 4% akan bekerja di sektor manufaktur dan sisanya di jasa industri terkaitnya. Ini pun momentum kita dalam menikmati masa bonus demografi sampai 2030," terangnya.

        Baca Juga: COO Apple: Kami Tidak Ingin Jadi Perusahaan 'Elitis

        Potensi lainnya, Indonesia saat ini memiliki 30 juta orang yang menjadi konsumen e-commerce, baik mereka yang menjual maupun membeli produk dengan menggunakan teknologi digital. Bahkan, nilai potensi pasar diproyeksi dapat terus bertumbuh, dari saat ini sebesar US$8 miliar akan menjadi US$20 miliar pada 2022.

        "Inilah kesempatan untuk semua lulusan akademi Apple bisa merebut pasar tersebut. Diharapkan, selain dapat meningkatkan pasar domestik, juga dapat memperluas untuk pasar ekspor. Sehingga, semakin banyak lulusan yang mampu mengembangkan aplikasi iOS dan dapat mengembangkan ekonomi berbasis digital, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: