Pesatnya perkembangan perusahaan bidang digital atau startup tak lepas dari peran pemodal ventura (venture capital/VC). Tidak sedikit perusahaan modal ventura yang tak segan-segan menggelontorkan pendanaan untuk startup yang dinilai memiliki masa depan cerah. Harapannya, ketika saham mereka dijual ke pasar modal, nilainya akan melambung sehingga mereka bisa mendapat keuntungan berlipat.
Rencana initial public offering (IPO) dilakukan oleh Lyft, perusahaan transportasi on-demand ride-hailing asal San Francisco. Dilaporkan oleh The Wall Street, dikutip TechCrunch, Lyft akan memulai debutnya di Nasdaq, bursa saham elektronik terbesar di Amerika Serikat (AS), minggu depan dengan nilai hingga US$23 miliar.
Lyft belum secara resmi memberi tahu harga sahamnya. Namun, dalam dokumenpengajuan?S-1?IPO, penggalangan dana disebutkan sebesar US$100 juta. Roadshow IPO Lyft akan dilakukan di tahap akhir sebelum IPO, yang dimulai Senin (25/3/2019).
Baca Juga: Kebut Uber, Lyft Ajukan IPO Dalam Waktu Dekat
Sejauh ini, Lyft telah mengumpulkan total dana US$15,1 miliar dana dari para pemodal ventura, seperti raksasa e-commerce Jepang Rakuten, yang menawarkan 13% saham pra-IPO; General Motors 7,76%;?Fidelity 7,1%;?Andreessen Horowitz 6,25%; dan Alfabet 5,3%. Para investor tersebut dan investor lainnya sejak tahap seed funding tengah bersiap-siap untuk menuai hasil yang besar.
Lyft mengajukan dokumen pada Desember untuk penawaran umum perdana, hanya beberapa jam sebelum kompetitornya, Uber melakukan hal yang sama. IPO Uber diperkirakan dapat mencapai US$120 miliar, atau setidaknya sesuai dengan valuasi saat ini sekitar US$90 miliar. Namun, Uber belum membuat dokumen S-1 untuk publik, tetapi diharapkan meluncurkan IPO pada April.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti