Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Pede Kredit Perbankan Tumbuh di Batas Atas 12% dengan Relaksasi RIM

        BI Pede Kredit Perbankan Tumbuh di Batas Atas 12% dengan Relaksasi RIM Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        Bank Indonesia (BI) menyakini relaksasi Rasio Intermediasi Makroprudential (RIM) akan berdampak pada pertumbuhan kredit perbankan yang ditargetkan 10-12% tahun ini. Melalui pelonggaran, BI menyakini kredit perbankan akan berada dibatas atas dari sasaran 12%.

        Adapun untuk mendorong permintaan domestik, BI memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan menaikkan kisaran batasan dari 80-92% menjadi 84-94% guna mendukung pembiayaan perbankan.

        "Secara volume 10-12% kredit, dan dengan adanya RIM bahwa (kredit) biasnya akan ke atas," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Ita Rulina, saat Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Moneter di Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).

        Dia mengatakan, relaksasi ini sangat tepat bila dilakukan saat ini karena dilakukan pertengahan atau akhir tahun, bank tidak sempat menambak volume penyaluran kredit di tahun yang sama.

        "Kalau dilonggarkan nanti, lah bank nyalurinnya kapan. Saya rasa dengan dilonggarkannya RIM maka kita berikan penguatan sinyal monggo lakukan penguatan ekonomi lebih tinggi lagi," tukasnya.

        Dirinya menuturkan, dengan batas atas yang naik dr 92% hingga 94%, bank-bank yang kini RIM-nya mendekati 92% menjadi punya ruang untuk menyalurkan kredit lagi.

        Sementara kenaikan batas bawah RIM dari 80% menjadi 84% juga akan mendorong perbankan untuk salurkan kredit lebih besar lagi. Pasalnya bank akan dikenakan tambahan setoran Giro (GWM) bila rasio RIM-nya tidak mencapai batas bawah 84%.

        "Dengan indikator yang lama 80-92% kemudian bank B capai hanya 70% maka bank B dikenakan tambahan giro wajib lebih banyak dibandingkan bank lain. Kalau bank sudah taruh kredit diatas batas atas 90% tidak masalah dan dijaga oleh BI," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: