Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Serap 5,98 Juta Tenaga Kerja, Industri Rokok Berperan Strategis

        Serap 5,98 Juta Tenaga Kerja, Industri Rokok Berperan Strategis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, total tenaga kerja yang diserap oleh sektor industri rokok sebanyak 5,98 juta orang, terdiri dari 4,28 juta adalah pekerja di sektor manufaktur dan distribusi, serta sisanya 1,7 juta bekerja di sektor perkebunan.

        Ini menjadikan Industri Hasil Tembakau (IHT) itu menjadi salah satu sektor manufaktur nasional yang strategis dan memiliki keterkaitan luas mulai dari hulu hingga hilir. Selain itu, berkontribusi besar dan berdampak luas terhadap aspek sosial, ekonomi, maupun pembangunan bangsa Indonesia selama ini.

        ?IHT merupakan bagian sejarah bangsa dan budaya Indonesia, khususnya rokok kretek. Pasalnya, merupakan produk berbasis tembakau dan cengkeh yang menjadi warisan inovasi nenek moyang dan sudah mengakar secara turun temurun,? kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan resminya, Senin (25/3/3019).

        Baca Juga: Kemenperin Luncurkan Kawasan Industri Hortikultura Didukung Teknologi 4.0

        Airlangga menjelaskan, industri rokok di dalam negeri telah meningkatkan nilai tambah dari bahan baku lokal berupa hasil perkebunan seperti tembakau dan cengkeh. Di samping itu, industri ini juga mampu berperan? sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi.

        Pada tahun 2018, nilai ekspor rokok dan cerutu mencapai US$ 931,6 juta atau meningkat 2,98% dibanding 2017 sebesar US$904,7 juta. IHT juga lanjut Airlangga menjadi penyumbang penerimaan negara yang cukup signfikan melalui cukai.

        Sepanjang 2018, penerimaan cukai rokok menembus hingga Rp153 triliun atau lebih tinggi dibanding perolehan di 2017 sebesar Rp147 triliun. Penerimaan cukai rokok pada tahun lalu, berkontribusi mencapai 95,8% terhadap cukai nasional.

        ?Tentunya, melalui industri ini, kami tidak menganjurkan agar masyarakat banyak mengkonsumsi rokok, tetapi kami mengajak bahwa anak-anak muda dijauhkan dari rokok, terutama anak sekolah. Selain itu, kemi mendorong untuk menjaga kesehatan melalui R&D industrinya,? pungkasnya.

        Baca Juga: Airlangga Sebut 3 Strategi Kemenperin Pacu Pertumbuhan Industri Mamin

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: