Aduh Sayang, Kinerja DSNG Tak Begitu Bagus

Sampai dengan akhir tahun 2018 lalu, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan kinerja keuangan yang tak begitu bagus. Pasalnya, pada beberapa pos akuntansi, DSNG mencatat ada penurunan dibandingkan tahun 2017.

Corporate Secretary DSNG, Paulina Suryanti, mengungkapkan bahwa turunnya harga rata-rata crude palm oil (CPO) dari yang awalnya Rp8,1 juta per ton menjadi Rp7,2 juta per ton merupakan penyebab anjloknya penjualan DSNG sebesar 8% menjadi Rp4,8 triliun.

?Volume penjualan CPO DSNG tahun 2018 bertahan pada level 455 ribu ton yang disebabkan oleh adanya kongesti pada kapal pengangkut CPO sejak pertengahan tahun 2018 sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan kapal yang akhirnya menghambat penjualan,? jelas Paulina di Jakarta, Jumat (29/03/2019).

Baca Juga: DSNG Resmi Genggam Dua Perusahaan Bima Palma Group

Ia menambahkan, capaian penjualan tersebut didominasi oleh penjualan dari segmen kelapa sawit sebesar 79%, menurun 12% menjadi Rp3,8 triliun di tahun 2018 Kemudian penjualan lainnya yang paling mendominasi adalah penjualan produk kayu yang naik 14% menjadi Rp989,6 miliar.

Penurunan demi penurunan tersebut mau tidak mau berdampak pada pencapaian laba kotor DSNG yang ikut turun 11% menjadi Rp1,5 triliun.

?Meskipun begitu DSNG masih mampu mempertahankan marjin laba kotor pada level 32% dibandingkan margin laba kotor tahun 2017 sebesar 33%,? sambungnya.

Mengantongi laba bersih sebesar Rp427,2 miliar, DSNG kini tengah membangun pembangkit listrik tenaga biogas yang nantinya akan dimanfaatkan untuk mengubah limbah pabrik kelapa sawit menjadi energi listrik terbarukan berkapasitas 1,2 megawatt.