Hari ini (16/4/2019) Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membuka Moslem District Destination, Halal Park yang akan menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. Kehadiran Halal Park diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan, Halal Park merupakan komitmen pemerintah untuk selalu melibatkan para pelaku bisnis terutama UMKM dalam memajukan ekonomi nasional. Pemerintah juga percaya bahwa dampak ekonomi?bukanlah satu-satunya hal yang bisa dinikmati bersama, tetapi juga dampak positif akan gaya hidup halal yang dipercaya dapat membuat masyarakat Indonesia dapat hidup secara berkelanjutan, apapun ras, suku, dan agama yang dianut.
?Meskipun berkonsep halal, sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, ras, dan agama yang menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Halal Park dapat dinikmati oleh semua kalangan penikmat gaya hidup,? jelas Presiden Jokowi, Selasa (16/4/2019).
Baca Juga: 2026, Wisata Halal Bakal Berkontribusi US$300 Miliar bagi Ekonomi Dunia
Proses pembangunan diawali melalui pembukaan Miniatur Halal Park yang berlokasi di Area Gelora Bung Karno Jakarta. Miniatur Halal Park merupakan langkah awal sebelum Halal Park yang sebenarnya akan dibuka dua tahun yang akan datang.
Saat ini, Miniatur Halal Park menyediakan beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.?
Halal Park akan menjadi ekosistem para pelaku bisnis yang bergerak pada industri gaya hidup halal dari hulu ke hilir yang tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fesyen dan makanan dan minuman, tetapi juga bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan.
Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi akan menjadi Top 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal bersaing dengan 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya. Hal ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Kementerian BUMN yang ditunjuk Presiden sebagai koordinator pelaksana tugas pembangunan Halal Park menyatakan komitmennya untuk mengawal dan mendukung pembangunan Halal Park.?
?Kementerian BUMN menginginkan dampak kinerja BUMN tidak hanya bagus secara kinerja perusahaan, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung,? ujar Menteri BUMN, Rini M. Soemarno yang juga menghadiri acara tersebut.
Dalam tahap pembangunan Halal Park sebagai pusat gaya hidup masyarakat urban Jakarta, pemerintah menunjuk salah satu perusahaan BUMN khusus di bidang konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
?Halal Park akan berdiri di atas luas tanah 21.000 m2, dengan konsep mengelaborasikan desain aktivitas berbasis konsep halal melalui adaptasi nilai-nilai keislaman yang digabungkan dengan budaya Nusantara. Pembangunan ini ditargetkan akan selesai di tahun 2020,? ungkap Direktur Utama WIKA, Tumiyana.
Inisiasi dibentuknya Halal Park bertujuan tidak hanya untuk memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis industri gaya hidup halal Indonesia untuk menjadi lebih berdaya saing, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional melalui peningkatan tingkat konsumsi, ekspor neto, dan investasi.
Selain itu, Halal Park juga akan mempertemukan para pelaku bisnis industri gaya hidup halal dengan komunitas-komunitas yang percaya akan kekuatan hidup berkelanjutan yang bisa dinikmati oleh segala usia, agama, dan kepercayaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: