Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng perusahaan e-commerce di bidang perjalanan terbesar dunia Booking.com untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya, menjelaskan Booking.com akan menjadi mitra eksklusif Indonesia untuk menyasar pengunjung situs dari Jerman, Inggris, Prancis, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Thailand, dan Taiwan. Hal itu dianggap strategis karena Booking.com mewadahi lebih dari 28 juta fasilitas akomodasi di seluruh dunia.
?Kami senang dapat bermitra dengan perusahaan global seperti Booking.com untuk membantu kami mencapai tujuan ini. Kemitraan ini akan menunjukan praktik terbaik global dalam pemasaran digital untuk mendukung perkembangan akomodasi lokal dan sektor pariwisata," ujar Nia di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Baca Juga: Kemenpar Genjot Wisman Filipina dengan Consumer Selling
Tidak hanya itu, Nia juga menjelaskan, saat ini sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan di Indonesia dengan total pemasukan devisa sebesar Rp280 triliun dan telah menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019.?Untuk memaksimalkan sektor ini, Kementerian Pariwisata juga telah memperkenalkan Go Digital Tourism pada 2017 silam,? kata Nia.
Sementara itu Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Booking.com Asia-Pasifik Angel Llull Mancas mengatakan, misi Booking.com adalah membuka kemungkinan penggunanya untuk menjelajahi dunia. Selain itu, sebagai platform pemasaran digital bagi jutaan mitra akomodasi di seluruh dunia, pihaknya membuka peluang bagi mereka untuk menjangkau pengguna skala global.
?Kami dengan bangga mengumumkan kemitraan dengan Kementerian Pariwisata Indonesia. Sektor pariwisata Indonesia sedang dalam masa puncaknya dan hal ini diiringi peluang yang signifikan untuk penerapan praktik digital yang lebih baik, yang pada akhirnya menguntungkan wisatawan maupun bisnis lokal. Kami berharap kemitraan Booking.com dengan Kemenpar akan membantu menciptakan industri akomodasi digital dengan kapabilitas tinggi di Indonesia,? ujarnya.
Baca Juga: Kurangi CAD, Pemerintah dan BI Genjot Devisa Pariwisata US$17,6 Miliar
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: