Direktur Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, menyebut pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak bisa dilepaskan dengan unsur politis.
Menurutnya, pertemuan tersebut sebagai kepentingan strategis pribadi dan Demokrat. "Ikut bergabung dengan kabinet pemerintahan pemenang pemilu 2019 lebih menjamin eksistensi parpol yang bersangkutan dan calon yang digadang kelak akan ditampilkan," katanya kepada wartawan, Jumat (7/6/2019).
Baca Juga: Duh! Masih Berduka, SBY Enggan Bicara Soal. . .
Lanjutnya, ia menilah AHY bisa mengikuti kegemilangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pernah menjabat sebagai presiden dua periode jika dekat dengan koalisi pemenang.
Sambungnya, terlebih SBY tercatat pernah memiliki hubungan dengan Megawati yang saat ini menjadi Ketum parpol pengusung utama Jokowi-Ma'ruf.
"Sejarah mencatat bahwa SBY dulu adalah Menkopolhukam di masa Presiden Megawati, sebelum melenggang menjadi presiden di 2004 dan 2009. AHY akan bisa melakukan hal yang sama jika masuk kabinet pemenang pemilu 2019," jelasnya.
Baca Juga: AHY Mau Jadi Menteri Jokowi Silahkan, Demokrat Jangan Caper, Please Deh!
Tambahnya lagi, "Pertemuan AHY dengan Jokowi, juga silaturahmi AHY dengan Megawati bisa dilihat ke arah itu, yaitu embrio komunikasi politik untuk membuka akses atau jabatan politik dalam pemerintahan nanti," ucapnya.
Menurutnya, posisi Demokrat yang saat ini oposisi bukan hal aneh jika akan membelot ke kubu koalisi.
"Koalisi 2019 dibentuk dalam konteks mengusung capres dan cawapres 2019 atas dasar pemenuhan ambang 20% presidential threshold. Secara politis, koalisi yang dibentuk itu bukanlah koalisi yang permanen, sehingga berpotensi berubah pasca pemilu 2019," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil