Studi tahunan Brand Footprint yang dirilis oleh Kantar mengungkapkan bahwa Indomie adalah merek yang paling sering dibeli oleh konsumen urban Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut.
Brand Footprint mencakup sektor FMCG, seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk kesehatan dan kecantikan. Coca-cola sendiri mempertahankan posisi teratas sebagai merek yang paling dipilih di dunia.
Peringkat Urban Indonesia juga telah dirilis oleh Brand Footprint, yang mencakup 85% dari total rumah tangga di perkotaan besar.
Venu Madhav, General Manager Kantar Indonesia, Worldpanel Division, menjelaskan, "Untuk mendapatkan pertumbuhan bisnis, sangatlah penting suatu merek mendapatkan lebih banyak pembeli dan membuat mereka membeli lebih sering. Ini berarti suatu merek harus terus relevan dengan kebutuhan konsumen yang mudah berubah dan selalu dapat mengidentifikasi peluang baru untuk tumbuh."
Baca Juga: Cihuy, Pemegang Saham Indomie Nikmati 50% Keuntungan
Berikut temuan-temuan selengkapnya dari Brand Footprint Indonesia di perkotaan besar:
? Indomie menjadi merek FMCG yang paling dipilih oleh konsumen di Indonesia urban selama tujuh tahun berturut-turut. Hampir semua rumah tangga di perkotaan besar membeli merek ini sekitar 3-4 kali sebulan. Indomie juga memegang posisi kuat di tingkat global dengan posisi 10 di peringkat Global Brand Footprint 2019.
? So Klin berhasil mengamankan posisi kedua di peringkat Brand Footprint. Jumlah pembeli yang banyak dan strategi promosi yang tepat menjadi faktor utama yang memperkuat So Klin menjadi merek perawatan rumah yang paling dipilih di Indonesia.
? Kapal Api mempertahankan posisi nomor ketiga di Brand Footprint. Basis pembeli besar menjadikan Kapal Api sebagai merek minuman paling dipilih di Indonesia urban.
? Produk penyedap makanan menjadi salah satu kategori populer yang paling sering dipilih. Royco mendapatkan posisi keempat dan Masako di posisi kesembilan dalam 10 merek teratas karena merek-merek ini mendukung kepraktisan dalam kegiatan memasak.
? Mie Sedaap mengamankan posisi kelima. Selain rasanya yang familiar di lidah masyarakat Indonesia, harga terjangkau, dan ketersediaan nasional yang luas, masing-masing faktor ini berkontribusi menjadikan mie instan sebagai favorit seluruh keluarga di perkotaan besar di Indonesia.
Baca Juga: Dari Jualan Indomie, ICBP Raup Untung Rp3,48 Triliun
? Beberapa merek seperti Frisian Flag (di posisi ke-6), Indofood (di posisi ke-7), dan Lifebuoy (di posisi ke-10) mengamankan posisi mereka dalam peringkat 10 besar dengan bermain di beberapa kategori di sektor masing-masing.
? Molto berada di posisi ke-8. Didukung oleh komunikasi merek (terutama pada conditioner fabric perfume) serta perluasan portofolionya.
Studi ini menunjukkan merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat. 50% dari 10 merek teratas berasal dari produsen lokal.
Fanny Murhayati, Marketing Director Kantar Indonesia, menyatakan, "Menjadi merek yang paling banyak dipilih adalah cerminan dari popularitas merek dan seberapa dekat merek tersebut dengan konsumen."
"Pemain FMCG dapat menerapkan beberapa strategi untuk mendapatkan lebih banyak pembeli, seperti menarik pembeli baru, meningkatkan ketersediaan merek ke sejumlah lokasi geografis, atau bahkan bermain di beberapa kategori," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: