Peritel pakaian asal Jepang, Uniqlo dan aplikasi video pendek TikTok memulai kampanye pemasaran di Amerika Serikat, Perancis, Jepang, dan Taiwan, Selasa (25/6/2019). Kampanye itu akan berlangsung hingga 11 Juli mendatang.
Melalui kampanye tersebut, pengguna TikTok di wilayah-wilayah tersebut dapat mengunggah video berisi diri mereka yang memakai kaus Uniqlo bermerek UT. Nantinya tayangan tersebut akan ditampilkan di toko global Uniqlo.
Kerja sama itu terjadi karena TikTok berhasil mempercepat monetisasi induk perusahaannya, ByteDance, yang mencapai target pendapatan tahunan senilai US$14,8 miliar (sekitar Rp209 triliun) pada 2019, dilansir dari KrAsia (25/6/2019).
Baca Juga: 5 Kuartal Beruntun, TikTok Paling Banyak Diunduh di App Store
Uniqlo bermaksud untuk meraih targetnya dalam menjadi peritel pakaian nomor satu di dunia lewat kerja samanya dengan TikTok.
Perusahaan induk Uniqlo, Fast Retailing, membukukan pendapatan senilai US$11,85 miliar antara 1 September 2018 hingga 28 Februari 2019, naik senilai 6,8% dari tahun ke tahun. Itu menghasilkan laba operasional senilai US$1,6 miliar, meningkat 1,4% sejak tahun sebelumnya.
Laporan keuangan itu juga menunjukkan, pendapatan dan laba di pasar Jepang menurun. Sementara Uniqlo di pasar Amerika Serikat berhasil menghasilkan laba di tahun fiskal 2019, begitu pula dengan Uniqlo Eropa.
Baca Juga: Gawat! Situs Uniqlo Diretas, Ratusan Ribu Data Pelanggan Jadi Sasaran!
Di China, pendapatan dan laba peritel Jepang itu bertumbuh sekitar 20% dari tahun ke tahun. Namun, perusahaan tak sebutkan kinerja bisnis di Taiwan.
Uniqlo memilih area Taiwan sebagai bentuk pengembangan bisnis, kata juru bicara ByteDance kepada KrAsia. TikTok merupakan versi internasional ByteDance dari Douyin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti