Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Uniqlo Aktif Bantu Warga Palestina, Inilah Sosok Tadashi Yanai Orang Terkaya di Jepang

Bos Uniqlo Aktif Bantu Warga Palestina, Inilah Sosok Tadashi Yanai Orang Terkaya di Jepang Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uniqlo, merek pakaian asal Jepang yang telah menjadi salah satu brand terkenal di Indonesia, kini menjadi perbincangan hangat terkait komitmennya terhadap kemanusiaan. Di bawah kepemimpinan Tadashi Yanai, pendiri sekaligus CEO Uniqlo, brand ini tidak hanya dikenal karena inovasi fesyen dan kualitas produknya, tetapi juga kontribusinya untuk membantu pengungsi Palestina dan kelompok rentan lainnya.

Tadashi Yanai lahir pada 7 Februari 1949 di Jepang dan memulai bisnisnya pada tahun 1984 dengan mengambil alih toko pakaian keluarga yang bernama "Men's Shop OS." Toko tersebut kemudian diubah menjadi Uniqlo, yang awalnya berfokus pada pakaian kasual untuk pria. Dengan pendekatan yang mengutamakan desain sederhana, kualitas tinggi, dan harga terjangkau, Uniqlo tumbuh pesat menjadi merek global dengan toko-toko yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Melalui visinya, Tadashi Yanai berhasil membawa Uniqlo menjadi ikon dalam dunia fesyen, dikenal karena penggunaan teknologi canggih dan bahan berkualitas tinggi untuk menghasilkan pakaian yang nyaman, tahan lama, dan fungsional. Filosofi perusahaan yang menekankan kesederhanaan dan nilai untuk pelanggan menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka.

Tadashi Yanai dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Jepang. Tahun ini, Forbes menyebut Tadashi Yanai memiliki kekayaan senilai US$50,1 miliar atau sekitar Rp797,89 triliun dengan kurs Rp15.962. Dengan nilai harta tersebut, Tadashi menjadi orang paling kaya di Jepang dan peringkat 30 orang terkaya di dunia. 

Tak hanya sebagai orang terkaya di Jepang, Tadashi Yanai dikenal juga karena telah lama menunjukkan perhatian pada isu-isu kemanusiaan. Salah satu langkah nyata adalah kemitraan Uniqlo dengan United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) sejak 2016. Melalui kerja sama ini, Uniqlo telah memberikan lebih dari 42.000 pakaian musim dingin untuk anak-anak pengungsi Palestina yang rentan di Lebanon.

Baca Juga: Curi Perhatian Iriana Jokowi, Ini Bisnis Fashion Sri Melina Ibunda Koas Dokter di Palembang

Selain itu, pada Maret 2024, Tadashi Yanai kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengungsi Palestina melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti pakaian dan program pelatihan. Pendekatan ini tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memberdayakan pengungsi agar dapat hidup mandiri.

Uniqlo juga aktif membantu pengungsi di wilayah lain seperti Ukraina, Afghanistan, dan Timur Tengah. Dalam setiap kegiatannya, Tadashi Yanai selalu menekankan pentingnya memberikan pelatihan dan peluang ekonomi bagi pengungsi, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi juga mampu membangun kehidupan yang lebih baik.

Melalui kepemimpinannya, Tadashi Yanai telah mengukuhkan Uniqlo sebagai lebih dari sekadar merek fesyen. Perusahaan ini menunjukkan bahwa inovasi dan kemanusiaan dapat berjalan beriringan. Filosofi "LifeWear" yang diusung Uniqlo tidak hanya tercermin dalam pakaian yang mereka produksi, tetapi juga dalam upaya mereka untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi komunitas global, termasuk mereka yang terdampak konflik dan krisis kemanusiaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: