Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inalum Siap Kantongi 20% Saham Vale, Nilainya. . .

        Inalum Siap Kantongi 20% Saham Vale, Nilainya. . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) menyatakan kesiapannya apabila diminta pemerintah untuk mengambil alih 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Bagiamanapun, Vale berkewajiban untuk mendivestasikan 20% saham perusahaan dengan tenggat waktu hingga Oktober 2019 mendatang.?

        Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini telah membuka komunikasi dengan Vale dan Kementerian ESDM perihal rencana akuisisi itu. Namun, saat ditanya besaran nilai valuasinya, Budi Gunadi menyebut angka US$1,5 miliar yang dikatakan publik adalah tidak benar.

        Baca Juga: Inalum Catat Aset Capai Rp162 Triliun

        "Kita sudah hitung angkanya engga segitu. Artinya, kita disuruh, kita sudah sangat siap, tapi belum bisa share. Valuasinya kan sebenarnya gampang, kan di market ada mekanisme yang cukup fair untuk hitung valuasi perusahaan," imbuh Budi kepada media, Jakarta, Senin (08/07/2019) kemarin.?

        Ia menambahkan, Inalum dikatakan belum menentukan skema pendanaan untuk menyukseskan rencana akuisisi tersebut.?

        Baca Juga: Setoran Pajak PT Vale Indonesia Capai Rp1,3 T

        "Tergantung, kalau uangnya cukup, ya, langsung. Kalau engga cukup, ya, pinjam. Ekuitas ada Rp100 triliun, cash-nya masih Rp20 triliun," tutupnya.?

        Sebagai informasi, berdasarkan PP Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), Vale diwajibkan untuk mendivestasi 40% saham perusahaan kepada publik secara bertahap. Adapun sejumlah 20% saham Vale telah dilepas ke publik pada tahun 90-an silam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: