Sejak dicanangkan Program Swasembada Bawang Putih Nasional Tahun 2021 oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dua tahun silam, berbagai pihak mulai menunjukkan komitmennya untuk bersama pemerintah mewujudkan program tersebut mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Tak terkecuali juga pelaku-pelaku usaha daerah di Jawa Timur (Jatim).
Sebagai salah satu perusahaan plat merah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Puspa Agro yang didirikan semenjak era Gubernur Sukarwo telah menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan agrobisnis dan agroindustri di Jatim.
Baca Juga: Gara-Gara Suap Impor Bawang Putih, 2 Kementerian Digarap KPK
Untuk urusan pangan, BUMD Jawa Timur ini mendapatkan penugasan dalam memenuhi dan menjaga kebutuhan bahan pangan termasuk didalamnya urusan bawang putih. Sejak tahun 2018 lalu, BUMD Jatim ini telah bermitra dengan petani bawang putih di sejumlah wilayah terutama di Pacet Mojokerto Jawa Timur dan pada tahun 2019 ini, telah bermitra dengan sejumlah penangkar benih bawang putih di Jawa Timur.
Selain melakukan okupasi produksi benih bawang putih, benih-benih produksi penangkar tersebut selanjutnya diberi perlakuan vernalisasi, yaitu didinginkan di ruang berpendingin (cold storage) pada suhu 10 derajat celsius selama 1 bulan. Cold storage ini berada di kawasan Jemundo di Sidoarjo. Tujuan vernalisasi adalah memperpendek masa dormansi bawang putih.
Abdullah Muchifudin, Direktur salah satu BUMD di Jatim menyampaikan bahwa hingga saat ini benih bawang putih yang sudah dikuasainya mencapai 180 ton dengan kondisi berbagai umur simpan.
?BUMD Jatim saat ini memiliki cold storage sebanyak 8 pintu. Masing-masing pintu mempunyai kapasitas simpan sekitar 60 ton. Dengan demikian total kemampuan simpan?cold storage ini mencapai 480 ton? jelas Udin, sapaan akrabnya seperti dalam keterangan yang diterima Warta Ekonomi (17/8/2019).
Baca Juga: Kasus Impor Bawang Putih, Mungkinkah Mendag Terseret?
Masih menurut beliau, saat ini ada sekitar 3 pintu cold storage yang digunakan untuk proses vernalisasi bawang putih. ?Ke depan seiring dengan meningkatnya panen bawang putih dan kebutuhan benih bawang putih dalam negeri, kami berencana akan terus melakukan okupasi terhadap benih-benih tersebut. Kami targetkan sampai akhir tahun 2019 ini dapat menyediakan benih bawang putih hingga 780 ton? tambah Udin.
Toha, salah satu penangkar benih bawang putih di Jawa Timur yang juga menjadi salah satu mitra sekaligus anggota tim teknis BUMD menjelaskan bila varietas bawang putih yang divernalisasi tersebut adalah varietas Lumbu Hijau. Toha menambahkan bila benih-benih tersebut dihasilkan oleh petani bawang putih di sekitar Kota Batu dan Malang.
?Dari 180 ton benih yang saat ini divernalisasi di cold storage BUMD Jatim, 80 ton di antaranya sudah 100% siap edar dan kami pastikan mendapat sertifikasi sebagai benih sebar dari BPSB Jawa Timur? tambah Toha.
Prihasto Setyanto selaku Dirjen Hortikultura sangat menyambut baik atas inisiatif BUMD Jatim tersebut untuk melebarkan sayap bisnis di bidang penyediaan benih bawang putih. Namun, Anton, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa usaha perbenihan bawang putih sangat rentan terhadap pemalsuan.
?Perlu saya sampaikan bahwa usaha perbenihan bawang putih sangat rentan dengan berbagai masalah, antara lain adalah masalah pemalsuan" ujar Anton, "hal ini saya sampaikan agar menjadi perhatian dan kehati-hatian pihak BUMD ke depan terkait?usaha ini.?
Anton juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan daya saing bawang putih dalam negeri maka benih yang digunakan harus berkualitas dicirikan dengan patah dorman dan memiliki umbi ukuran besar. Dia menyarankan agar dilakukan pemisahan terhadap suing-siung bawang putih yang hendak ditanam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: