Seorang mahasiswa Universitas Cendrawasih Ruth, harus gagal masuk ke dalam kampusnya lantaran demonstrasi yang memanas di Papua.
Diketahui, beberapa kantor pemerintahan dan kampus di Papua terpaksa ditutup terkait adanya demonstrasi yang menyusul adanya aksi rasisme dan penangkapan terhadap mahasiswa asal Papua yang terjadi di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Ruth pun terpaksa berdiam diri di rumah rekannya samapai kondisi benar-benar normal. "Rencananya saya hendak mengambil toga untuk wisuda di kampus, namun karena demo akhirnya kampus ditutup. Akhirnya saya menunggu di rumah teman sampai jalan bisa lancar kembali," katatnya kepada wartawan, Senin (19/8/2019).
Baca Juga: Manokwari Membara, Istana Bersuara: Papua dan Jawa Tak ada Perbedaan
Baca Juga: Manokwari Membara, 'Kami Dibilang Monyet'
Diketahui, massa dari sejumlah elemen melakukan aksi long march sejak Senin pukul 09.30 WIT di beberapa titik kumpul.
Selain itu, Gubernur Papua Lukas Enembe berencana menerima rombongan pendemo yang telah berjalan kaki dari Waena hingga Jayapura di halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Dari pantauan di lapangan, Gubernur Papua Lukas Enembe bersama jajaran telah menunggu sejak satu jam lalu. Massa yang berjalan kaki dari Waena pun telah sampai di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil