Pejabat Badan Perlindungan hutan Amazon (FUNAI), Maxciel Pereira dos Santos dikabarken tewas dibunuh di hadapan anggota keluarganya di Kota Tabatinga, Amazon, Brasil.?Menurut INA kelompok serikat (FUNAI) seperti diwartakan Reuters, Senin (9/9/2019), Santos tewas ditembak dua kali di bagian kepala pada Jumat (6/9).
Media Folha de S Paulo melaporkan, Santos ditembak ketika mengendarai sepeda motor di jalan utama Kota Tabatinga, yang berada jauh di hutan hujan Amazon di perbatasan Brazil dengan Kolombia dan Peru. Pada sebuah pernyataan, INA mengutip bukti bahwa penemnakan terjadi sebagai aksi balasan atas peran Santos dalam memerangi invasi ilegal dari para pemburu, pembalak dan penambang emas di resevasi Vale do Javari, rumah bagi suku-suku pribumi Amazon yang tidak memiliki kontak dengan dunia luar.
Baca Juga: Komit 7 Negara untuk Lindungi Paru-Paru Dunia Hutan Amazon
Media itu menjelaskan polisi saat ini tengah menyelidiki apakah kematian Santos terkait dengan pekerjaanya di FUNAI. Pihak berwajib tidak memiliki cukup informasi untuk menentukan motif di balik penembakan tersebut. Diketahui, Santos telah bekerja di FUNAI selama lebih dari 12 tahun, termasuk lima tahun sebagai kepala dinas lingkungan hidup di reservasi Vale do Javari, menurut INA.
FUNAI merupakan tiga basis di Vale do Javari untuk melindungi sebuah area seluas Austria dengan sekitar 6.000 orang dari delapan suku, dan sekitar 16 suku tanpa memiliki kontak. INA mendesak pihak berwenang agar menunjukkan bahwa Brazil tidak lagi memaafkan kekerasan yang dilakukan oleh mereka yang terlibat, berdasarkan ketentuan hukum dalam melindungi dan menggalakkan hak-hak suku asli.?Mereka juga meminta pihak berwenang untuk melindungi para pekerja yang menjaga lahan suku asli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri