Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nyamar Pakai Baju Muslim, Pelaku Bom Bunuh Diri Serang Militer Filipina

        Nyamar Pakai Baju Muslim, Pelaku Bom Bunuh Diri Serang Militer Filipina Kredit Foto: Ilustrasi.
        Warta Ekonomi, Manila -

        Seorang teroris spesialis bom bunuh diri menyerang sebuah detasemen militer Filipina. Militan tersebut menyerang markas dengan mengenakan gaun wanita Muslim tradisional warna hitam yang dikenal dengan sebutan burqa.

        Insiden itu terjadi hari Minggu di wilayah Filipina selatan. Pelaku meledakkan diri, namun gagal membunuh dan melukai para targetnya. Penyerang mencoba memasuki markas detasemen militer di kota Indanan, provinsi Sulu. Tetapi, sebelum berhasil masuk bom yang dibawanya meledak. Laporan pejabat militer setempat mengatakan serangan bom bunuh diri tersebut sudah ketiga kalinya di Sulu sepanjang tahun ini.

        Menurut kepala militer regional Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pembom gagal memasuki detasemen karena keamanan yang ketat. Tersangka diketahui memiliki ciri-cori berambut panjang. Menurutnya, tangan militan itu terputus akibat ledakan bom yang dibawa.

        Baca Juga: Wanita Asal AS Selundupkan Bayi Berusia 6 Hari di Koper, Ditangkap saat Hendak Keluar Filipina

        "Pembom bunuh diri itu...tampak asing dengan rambut panjang berdasarkan pada kepala yang terputus, yang telah dipulihkan. Tangannya terpotong-potong itu mirip dengan seorang pria," kata Sobejana, seperti dikutip AFP, Senin (9/9/2019).

        Salah seorang juru bicara militer Filipina di Sulu, Letnan Kolonel Gerard Monfort, mengatakan bahwa pasukan berlindung dan mengambil posisi tempur di balik kantong pasir ketika militan pembom bunuh diri itu menolak untuk menjauh dari gerbang pos terdepan.

        "Seorang prajurit yang waspada berteriak kepada militan. 'Jangan masuk, pergi, pergi'. Tentara lain yang mendengarnya berlindung dan mengambil posisi tempur," kata Monfort. "Lalu, ledakan menewaskan militan," ujarnya.

        Insiden bom bunuh diri tersebut merusak gerbang detasemen namun tidak menyebabkan kematian atau cedera pada orang yang lain. Tidak ada warga sipil di daerah pedesaan pada saat serangan terjadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: