Korsel Akan Investasikan USD74 Juta untuk Senjata Anti-Pesawat Nirawak
Korea Selatan (Korsel) akan menginvestasikan USD74 juta untuk mengembangkan sistem senjata yang dapat mendeteksi dan menyerang pesawat tanpa awak pada 2023. Rencana ini muncul setelah insiden infiltrasi pesawat mata-mata Korea Utara (Korut).
Badan pengadaan senjata Korsel, DAPA, mengatakan sistem yang dijuluki Block-I itu dirancang untuk melacak dan menghancurkan pesawat tak berawak kecil dan pesawat lain dengan mengunci serat optik yang tak terlihat pada target dari jarak dekat.
"Kami bertujuan untuk memperbaiki sistem sehingga pada akhirnya akan mampu mencegat jet tempur dan satelit," kata seorang pejabat senior di DAPA, Song Chang-joon, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari?Channel News Asia, Selasa (17/9/2019).
Baca Juga: Korut Luncurkan 2 Proyektil Misterius, Korsel-AS Pantau Situasi?
Pada 2017, sebuah drone Korut ditemukan di sisi Korsel dari Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea.
Sekitar 550 foto dari situs sistem pertahanan anti-rudal AS, yang diambil dengan kamera bawaan, diambil dari drone tersebut, kata pejabat Korea Selatan.
Pada tahun 2014, sebuah drone Korea Utara jatuh ketika kembali ke Korea Utara setelah misi pengintaian yang termasuk terbang langsung di atas Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan dan mengambil gambarnya, menurut militer Korea Selatan.
Baca Juga: Indonesia-Korea Selatan Percepat Penyelesaian Perundingan CEPA
Sistem anti-drone adalah bagian dari upaya Korea Selatan untuk menyalurkan sumber daya ke dalam memodernisasi militernya bahkan ketika berusaha untuk meredakan ketegangan dengan Korea Utara melalui pembicaraan.
Kedua Korea secara teknis berperang sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dalam gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: