Tengku Rafli, petani kebun di Kelurahan Agro Wisata, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru sukses mengubah lahan 10 hektare milik negara menjadi lahan produktif untuk tanaman hortikultura. Saat ini, lahan tersebut sudah memproduksi cabai, ubi, pepaya, bawang, dan melon.
"Alhamdulillah kami dapat bantuan berupa bibit, benih dan alat mesin pertanian dari Dinas Pertanian Kota untuk membuka lahan swadaya," ujar Rafli, Minggu (22/9/2019).
Rafli menegaskan bahwa pembukaan lahan ini bukan dengan pembakaran hutan. Dia mengatakan, semua pengerjaan dilakukan melalui tata cara yang benar, serta patuh pada prinsip dasar aturan yang berlaku.
Baca Juga: Peningkatan Ekspor Hortikultura Lewat Korporasi
"Kami melakukanya dengan cara mem-buldoser lahan tandus tanpa membakar hutan. Untuk produksi, sekarang totalnya mencapai 6.000 batang melon. Kalau kisaran 1 melon 2 kilogram, maka hasilnya bisa mencapai 13 ton," katanya.
Sementara untuk pemasaran hasil panen, kata Rafli, dirinya masih mengandalkan kerja sama pasar rakyat yang diinisiasi pemerintah daerah dan? kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pekanbaru.
"Tapi kebetulan kami juga sudah ada penampung yang biasa datang kesini. Kan kami juga ada kawasan miniatur agrowisatanya. Jadi secara prinsip, kami sudah memenuhi syarat jual," tukasnya.
Sekadar diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengedukasi para petani agar menggunakan mekanisasi pertanian untuk mengolah dan bercocok tanam. Upaya tersebut dilakukan pemerintah agar petani tidak melakukan pembakaran hutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: